Golkar Islah Permanen Sebelum Pilkada Digelar?

Yorrys menilai kuncinya ada di masing-masing pimpinan kubu.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 28 Agu 2015, 07:09 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 07:09 WIB
Karikatur lucu Partai Golkar
Karikatur lucu Partai Golkar

Liputan6.com, Jakarta - Konflik dualisme kepemimpinan masih terjadi di Partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Yorrys Raweyai menyatakan partai berlambang pohon beringin itu bisa islah sebelum pemungutan suara Pilkada serentak 9 Desember 2015.

Dia optimistis, jika berhasil islah permanen, Golkar bisa meraup suara optimal di Pilkada serentak.

"Jadi sebelum pilkada kalau bisa sudah islah permanen," kata Yorrys di Jakarta, Kamis (18/7/2015).

Dia mengungkapkan, untuk merealisasikan hal ini, sudah menemui Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, Setya Novanto. Dari situ, lahir lah pemikiran untuk menggelar munas bersama sebelum pelaksanaan pilkada.
 
Nantinya, kata dia, munas bisa diselenggarakan bersama-sama oleh tim yang dibentuk kedua kubu. Pesertanya juga berasal dari pengurus Golkar hasil Munas Ancol dan Munas Bali.

"Kalau Munas biasa kan pesertanya 560, ini kita kalikan 2," imbuh Yorrys.

Saat ini, lanjut dia, kuncinya ada di masing-masing pimpinan kubu. Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono dan Ketua Umum hasil Munas Bali Aburizal Bakrie harus mementingkan Golkar secara keseluruhan, jangan hanya mementingkan egonya masing-masing.

"Sebelum pilkada harus sudah ada Golkar definitif yang baru," tandas Yorrys. (Rmn/Bob)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya