Liputan6.com, Jakarta - Illegal fishing atau pencurian ikan ilegal merugikan Indonesia US$ 20 miliar atau Rp 283 triliun per tahun. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun berulang kali menangkap dan menenggelamkan kapal pencuri ikan.
Namun, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK, cara tersebut hanya solusi jangka pendek. Untuk mengatasi persoalan Illegal fishing perlu solusi jangka panjang, dengan menambah kapasitas listrik dan membangun pelabuhan.
"Kenapa illegal fishing hebat? Apa masalahnya? Cuma 2 masalahnya, listrik dan pelabuhan," kata JK, dalam kuliah umum di hadapan peserta Program Pendidikan Lemhanas, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (7/9/2015).
"Solusi pendek tangkap kapal asing buat shock therapy, tapi bukan jangka panjang," imbuh dia.
JK menjelaskan, tanpa listrik maka para nelayan tidak bisa menyimpan ikan yang sudah ditangkap dalam cold storage atau fasilitas pendingin. Bila tidak ditaruh dalam ruangan dingin, ikan cepat membusuk.
"Kenapa listrik? Larena ikan tak tahan lebih dari 2 hari, ditambah es tahan kurang lebih seminggu. Kalau mau lama perlu cold storage. Ini kekurangan kita, tak ada listrik ya tak ada cold storage. Jadi kita tak bisa eksploitasi (ikan) besar-besaran," papar dia.
Bila Indonesia memiliki kapasitas listrik yang cukup, kata JK, maka dampaknya akan terasa pula pada peningkatan produksi ikan. Hal ini pula memberi dampak perekonomian nasional.
"Hanya listrik yang bisa meningkatkan produksi ikan. Tanpa cold storage, ikan busuk, harga nol. Ada cara menjaga ketahanan nasional bahari. Bukan sekadar membeli peralatan tempur saja," tandas JK.
Untuk mengatasi masalah listrik, pemerintah pun sedang menjalankan proyek pembangkit tenaga listrik 35 ribu MW.
Sementara, Menteri Susi mengatakan, setelah mengurus illegal fishing dia akan fokus menyelesaikan destructive fishing atau penangkapan ikan yang merusak ekosistem laut. Sebab, penangkapan ikan menggunakan seine dan bom merusak biota laut dan terumbu karang. (Rmn/Mvi)
Jurus JK Atasi Illegal Fishing Jangka Panjang
Bila Indonesia memiliki kapasitas listrik yang cukup, kata JK, maka dampaknya akan terasa pula pada peningkatan produksi ikan.
Diperbarui 07 Sep 2015, 12:15 WIBDiterbitkan 07 Sep 2015, 12:15 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) memberi sambutan pada peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8). Dalam kesempatan itu, JK juga membuka grand final lomba cerdas cermat yang diselenggarakan MPR. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
8 Cara Ampuh Menghindari Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran, Mudah Dilakukan
VIDEO: 2 Prajurit TNI Dikeroyok 3 Polisi dan Warga
MNC Kapital Catat Pendapatan Rp3,33 Triliun di 2024
Menikah di Bulan Syawal, antara Bawa Sial dan Sunnah Nabi
Harga Emas Antam Turun Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal
Fokus Pagi : Seorang Remaja di Pamekasan Tewas Terkena Ledakan Petasan
Zaskia Gotik Melahirkan Anak Ketiga Secara Normal, Dikaruniai Bayi Laki-Laki
Cara Membuat Garis Bawah di Word, Berikut Panduan Lengkap untuk Pemula
Hainan, Pulau Wisata di China yang Bertransformasi Gaet Investasi
Apakah Makan Ketupat saat Lebaran Bikin Gemuk? Simak Penjelasannya
Militer Myanmar: Korban Tewas Akibat Gempa Diprediksi Tembus 3.000 Orang
Nama-nama Nabi yang Dijadikan Nama Surat di Al-Qur'an, Makna dan Hikmah di Baliknya