Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hadir dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam sambutannya, JK mengatakan NU merupakan salah satu ormas terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.
"Indonesia tentu sangat mengetahuinya, bahwa kita adalah penduduk dengan pemeluk Islam terbesar. NU adalah salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, di samping juga Muhammadiyah. Bahkan bisa dikatakan NU juga ormas Islam terbesar di dunia," ujar JK di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2015).
Meskipun bukan negara Islam, jumlah massa NU masih jauh lebih banyak dari penduduk muslim di Malaysia maupun Arab Saudi. "Di Malaysia paling hanya 10 juta. Di Arab Saudi mungkin hanya sekitar 10-20 juta. Tapi NU begitu besar," ujar JK.
Advertisement
"Tidak ada organisasi yang punya jemaah katakanlah 50-80 juta, baik secara struktural maupun kultural. Itu berarti setiap kemajuan dan kemunduran kan pasti ada," imbuh dia.
Lebih jauh, JK menegaskan bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi NU sebagai bagian dari bangsa Indonesia. NU harus bisa mengontrol warganya sebagai penganut Islam Nusantara yang moderat. Juga berada di posisi tengah antara masyarakat dan pemerintahan.
"Nah bagaimana yang 80 juta ini dapat termotivasi mendapat pendidikan yang dapat dikontrol untuk tadi, Islam Nusantara yang moderat, yang washatiyah atau jalan di tengah. Itu karena kalau Anda lihat di bagian dunia lain, itu yang bahayanya. Nah (Islam) di sini tidak," terang JK.
Dorong Produktivitas
Sebagai orang nomor 2 di Indonesia, JK menegaskan tidak ada fasilitas khusus yang diberikan pemerintah kepada NU. Justru NU sebagai ormas Islam terbesar harus bisa memberikan baktinya kepada negara.
"Tidak. Justru NU yang memberikan fasilitasnya. Misalnya pendidikan kan. Puluhan ribu pesantren di Indonesia kan NU yang membikinnya sebagai baktinya kepada masyarakat, kepada bangsa ini," kata dia.
JK juga berharap NU mempunyai peran penting dalam menghadapi kondisi perekonomian Indonesia yang terdampak krisis global. NU diharapkan mampu mendorong warganya untuk lebih meningkatkan produktivitasnya agar perekonomian Indonesia tidak bergantung pada asing.
"NU harus mendorong masyarakatnya lebih produktif. Kalau masyarakat NU ada yang di pertanian, di kerajinan, di industri, harus lebih produktif. Karena ini bangsa butuh produktivitas lebih tinggi lagi," pungkas dia. (Ado/Ans)