Iduladha Tak Kompak, Kemenag Garap Penyatuan Kalender Islam

Pemerintah dan ormas Muhammadiyah kembali memiliki perhitungan atau hisab yang berbeda dalam menentukan jatuhnya hari raya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Sep 2015, 07:03 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2015, 07:03 WIB
Tentukan 1 Syawal, Kemenag Gelar Sidang Isbat Petang Nanti
Ilustrasi petugas sedang mengamati posisi hilal. (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan ormas Muhammadiyah kembali memiliki perhitungan atau hisab yang berbeda dalam menentukan jatuhnya hari raya. Kali ini Hari Raya Iduladha atau Lebaran Haji.

Pemerintah menetapkan Iduladha jatuh pada 24 September, sementara Muhammadiyah pada 23 September 2015. Namun pemerintah tak berkecil hati.

Niat untuk menyatukan perbedaan yang kerap terjadi lewat pembuatan kalender Islam pun bakal tetap direalisasikan. Hal ini agar masyarakat tak dibuat bingung dengan adanya perbedaan perhitungan tersebut.

"Penyatuan kalender tidak mentok. Tetapi masih diperlukan usaha yang keras lagi untuk menyatu. Prinsipnya sama," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Machasin di kantornya, Jakarta pada Minggu, 13  September 2015.

Menurut Machasin, yang berbeda dalam hal ini adalah metode dan kriterianya dalam menentukan hilal.

"Hanya metodenya dan kriterianya berbeda, dalam menentukan hilal contohnya," tutur dia. "Masih ada kemungkinan untuk penyatuan kalender ini. Sabar dan menanti prosesnya," pungkas Machasin. (Ndy/Ans)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya