Liputan6.com, Mataram - Pantai Kuta di Lombok tidak hanya dipadati wisatawan, tapi juga oleh pedagang asongan. Banyaknya pedagang asongan membuat wisatawan berpikir untuk berkunjung ke pantai tersebut. Sebab, para pedagang ini terkesan memaksa pengunjung untuk membeli dagangannya.
Bahkan jika tidak dihiraukan, mereka sesekali mengeluarkan kata tidak pantas kepada wisatawan yang ingin menikmati indahnya pantai yang tersohor di Kabupaten Lombok Tengah ini. Seperti dialami Khaled, warga Mataram. Dia mengaku geram dengan tindakan para pedagang asongan yang memaksa dan bersikap tidak layak tersebut.
"Saya saat itu sedang berfoto-foto, terus ada anak kecil datang dan menawarkan dagangannya. Karena saya tidak hiraukan, saya kemudian dikatain yang tidak-tidak," tutur Khaled saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (22/9/2015).
Tidak hanya Khaled, beberapa waktu lalu dua wisatawan asal Dubai, Ahmed dan Muhammad, juga mengalami nasib sama. Ahmed menuturkan, saat dia tiba di Pantai Kuta, mereka berdua langsung dikerumuni pedagang asongan dan memaksa keduanya membeli barang.
"Mereka memaksa saya membeli barangnya padahal saya cuma melihat-lihat saja. Akhirnya terpaksa saya beli. Setelah saya beli, yang lainnya malah menyerbu saya dan memaksa saya membeli barangnya," ujar Ahmed beberapa waktu lalu.
Terkait hal ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah mengaku pihaknya telah beberapa kali memberikan sosialisasi kepada para pedagang asongan tersebut. Namun lantaran minimnya tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) dan kurangnya pengetahuan tentang Sapta Pesona, sosialisasi tersebut tidak dihiraukan.
"Mereka memang agak bandel. Beberapa kali kami berikan sosialisasi namun tidak didengar, itu akibat rendahnya SDM," kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah Lalu Putria.
Putria mengakui, cara para pedagang asongan berjualan memang meresahkan pengunjung yang datang berlibur dan mencari ketenangan di pantai yang terkenal dengan keindahan lautnya ini.
Guna mengatasi hal tersebut, Putria berjanji pihaknya akan bekerja sama dengan kepala desa serta para tetua adat setempat, untuk menyosialisasikan pedagang yang kerap meresahkan wisatawan tersebut.
"Kami sudah lakukan pendekatan dengan para tokoh adat, dalam waktu dekat kami akan bertemu lagi dengan kepala desa setempat untuk membahas tentang ini," pungkas Putria. (Sun/Rmn)
Meresahkan Wisatawan, Pedagang Asongan di Pantai Kuta Ditertibkan
Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah mengaku pihaknya telah beberapa kali memberikan sosialisasi kepada para pedagang asongan itu.
diperbarui 22 Sep 2015, 07:51 WIBDiterbitkan 22 Sep 2015, 07:51 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Orang Jarang Ibadah tapi Dapat Rezeki Berlimpah, Simak Kata UAS
Ada HUT ke-79 TNI di Monas Hari Ini Sabtu 5 Oktober, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Ketahuilah, Ini Tipe Karyawan yang Dihindari Banyak Bos di Kantor!
Menikmati Akhir Pekan di Taman Wisata Gunung Pancar, Wisata Alam Menarik di Bogor
Hal-Hal Mengerikan yang Akan Terjadi Jika Bumi Memiliki Dua Bulan
DJ Cantik Tantang Gus Iqdam di Rutinan Sabilu Taubah, Ngaku Janda Buntutnya Minta Hal Tak Terduga
Debat Pilkada Jakarta, Pramono Tegaskan Tidak Akan Serang Personal
Tangis Pecah PJ Wali Kota Tangerang Sesaat Memantau Belasan Anak Asuh Diduga Korban Pelecehan
Keunikan Badak Jawa, Salah Satu Spesies Langka Indonesia yang Dilindungi
Pro Kontra Praktik Jual Beli Sampah Eropa ke Negara-negara Asia Tenggara
Sukses Jadikan UMKM Naik Kelas, Ansar Ahmad Lanjutkan Strategi Lejitkan Ekonomi Kepri
Ada Perempuan Curhat tentang Suaminya, Harus Bagaimana? Simak Nasihat Ustadz Das'ad Latif