Cerita Megawati Saat Debat Batik dengan Mahathir Mohamad

Hal itu diceritakan Megawati kala mengunjungi Solo Techno Park, Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 30 Sep 2015, 05:35 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 05:35 WIB
20150930-Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengunjungi Solo Techno Park, Solo. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Solo - ‎Mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mengaku pernah 'berkelahi' dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Yang menjadi akar 'perkelahian' tersebut adalah soal sejarah asal muasal kerajinan kain batik.

Dalam kunjungannya di Solo Techno Park, Solo, Selasa 29 September 2015, ketua umum PDIP itu mengungkapkan bahwa dirinya pernah terlibat debat soal batik dengan Mahathir Mohammad. ‎Dalam kesempatan tersebut, Mega menceritakan kala Mahathir menunjukkan tentang batik Malaysia kepadanya.

"Saat itu Pak Mahathir bilang, 'Bu Mega sudah tahu batik Malaysia,' tanyanya. Saya langsung jawab, 'Maaf ya tidak ada batik Malaysia," kata Megawati menirukan ucapannya saat itu.

‎Muncul jawaban seperti itu, lanjut dia, Mahathir pun balik bertanya kenapa bisa seperti itu. Dirinya pun menjelaskan jika batik itu bukan merupakan kata dalam bahasa Indonesia ataupun kata dalam bahasa Melayu.

"Kata batik itu berasal dari bahasa Jawa yang artinya nitik. Batik itu kan mbabarke titik. Saat menitik itulah membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan harus menahan napas, karena kalo nggak nahan napas nggak bisa nitik," jelas Megawati.

Seperti diketahui bahwa batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanunisaan untuk budaya lisan dan non bendawi (masterpieces of the oral and intangible heritage dan humanity) pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu.‎

Mega ingin pemerintah membantu produk Indonesia untuk bersaing di tingkat ASEAN, serta membatasi produk luar masuk ke Indonesia.

"Memang nantinya jadi pasar bebas. Tetapi bukan berarti bebas masuk. Jadi, pemerintah bisa menyetop produk yang di Indonesia sudah ada," tandas Megawati. (Ali/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya