Cara Bebaskan Warga dari Paham ISIS

Toleransi dianggap sebagai kunci untuk membentengi masyarakat dari propaganda paham negatif.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 23 Okt 2015, 06:41 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 06:41 WIB
1.000 Ulama India Tandatangani Fatwa Kecam ISIS
Fatwa ulama India atas ISIS yang dinilai tak sesuai dengan ajaran Islam. (Euronews)

Liputan6.com, Jakarta - Paham kekerasan yang disebar oleh kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah sangat membahayakan. Dosen Pascasarjana Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar mengungkapkan, ada satu cara agar masyarakat bisa 'sembuh' dari jeratan ISIS. Yakni bangsa Indonesia wajib mempererat tali toleransi beragama.

"Toleransi ini merupakan kunci dalam membentengi masyarakat dari propaganda paham negatif. Tidak hanya bagi masyarakat yang masih bersih, tetapi warga yang sudah tersusupi paham kekerasan atau bahkan ISIS pun bisa sembuh bila dilawan dengan toleransi," kata Bambang saat dihubungi di Jakarta, Jumat (23/10/2015).

"Artinya dengan memahami keyakinan orang lain, kita akan lebih mudah menyadarakan mereka dengan tidak menggunakan cara-cara kekerasan," imbuh dia.

Menurut Bambang, ISIS lebih banyak bermain dengan keyakinan. Sementara, keyakinan itu tidak bisa dilawan hanya dengan logika, tetapi juga dengan ideologi. Itulah yang membuat Bambang menilai pentingnya penguatan toleransi dan ideologi Pancasila.

"Toleransi dan ideologi adalah solusi untuk menyelamatkan bangsa ini dari pengaruh paham kekerasan dan ISIS. Kalau itu dilakukan mereka pasti menolak karena mereka tidak berpikir secara rasional. Tapi kalau dengan pendekatan toleransi dan ideologi, mereka akan lebih mudah dirangkul, terutama bagi yang sudah terkontaminasi," ucap dia.

Karena itulah, ia mendukung dan mengimbau pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), agar lebih memperkuat kerja sama dengan berbagai lembaga terkait. Misalnya, dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta Departemen Dalam Negeri guna menggalakkan kehidupan yang bertoleransi.

"Kalau tidak digalakkan dan dibina secara serius dan terarah, peluang bangsa Indonesia terjangkiti paham kekerasan dan terorisme akan semakin besar," ujar Bambang. (Sun/Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya