JK: Ancaman 'Teror Paris' di Wilayah RI Tak Sebesar Negara Barat

Menurut JK, pengalaman RI yang pernah diteror aksi bom Bali pada 2002, dapat dijadikan pelajaran menjaga negara lebih ketat.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Nov 2015, 19:36 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2015, 19:36 WIB
`JK Jinak-jinak Merpati`
Jusuf Kalla (Dok. Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)

Liputan6.com, Banda Aceh - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyatakan, kecil peluang Indonesia diserang kelompok teroris ISIS, sebagaimana yang terjadi di Paris pada Jumat 13 November lalu.

"Serangan di Paris ini efek ISIS, yang arahnya lebih ke utara, dan juga akibat keterlibatan negara-negara Barat menyerang ISIS itu. Jadi lebih banyak ISIS itu membalas dan Indonesia kan tidak ikut terlibat di situ," ujar JK seperti dilansir Antaranews, Minggu (15/11/2015).

Kendati, kata JK, kemungkinan serangan ISIS melanda Indonesia bisa saja terjadi di mana dan kapan saja. "Walau pun ada kemungkinan, risiko itu tidak sebesar risiko di negara-negara Barat itu."


"Serangan teroris seperti di Paris itu bisa terjadi di mana pun negara di dunia ini. Oleh karena itu kita harus tingkatkan kewaspadaan," sambung dia.

Menurut JK, pengalaman RI yang pernah diteror aksi bom Bali pada 2002, dapat dijadikan pelajaran menjaga negara lebih ketat lagi dari masuknya teroris.

"Kita kan sudah pernah terjadi (serangan teroris) di Bali 13 tahun lalu dan kita bisa mengatasinya," kata dia.

Karena itu, JK meminta jajaran TNI-Polri meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah ancaman terorisme masuk ke Tanah Air, pascateror Paris. (Rmn/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya