Liputan6.com, Jakarta - Dunia geger oleh teror yang terjadi di Paris, Prancis. Lebih dari 120 orang tewas dalam rangkaian serangan yang terjadi di 6 lokasi itu. ISIS mengaku bertanggung jawab atas teror tersebut.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengingatkan, terorisme tidak boleh dikaitkan dengan agama manapun. Jika mengaitkan tragedi Paris dengan agama, berarti terjebak pada skenario untuk menyebarluaskan terorisme.
"Jadi alih-alih mencegah teroris, malah mereka ikut mengembangkan. Saya kira dalam konteksnya memberantas terorisme maka harusnya permasalahan ini diselesaikan secara komprehensif," ujar pria yang akrab disapa HNW di Gedung DPR, Senayan, Senin (16/11/2015).
Terlebih, teror tidak hanya terjadi di Prancis. Teror serupa bahkan terus terjadi di Palestina.
Menurut dia, terorisme tumbuh karena tidak adanya keadilan di dunia. Jika ketidakadlian ini terus dikembangkan, lanjut dia, maka pemberantasan terorisme tidak akan tuntas.
Ibukota Prancis, Paris, mencekam pada Jumat 13 November 2015 malam. Penembakan brutal dan bom bunuh diri terjadi secara bersamaan di 6 titik yang dilakukan oleh 8 teroris. (Bob/Mvi)
Advertisement