Liputan6.com, Semarang - Ribuan liter air zamzam palsu dalam kemasan ditarik dari peredaran oleh Dit Reskrimsus Polda Jawa Tengah. Air zamzam palsu itu ditarik dari tangan distributor yang berada di Bogor untuk kemudian dimusnahkan di kantor Dit Reskrimsus Polda Jawa Tengah.
Menurut Direskrimsus Polda Jateng, Kombes Edhy Moestofa, air zamzam yang dimusnahkan itu belum sempat didistribusikan ke pengecer apalagi diedarkan ke masyarakat. Zamzam palsu itu berasal dari tersangka Pandu Wicaksono yang sudah ditangkap beberapa waktu lalu.
"Total ada 395 kardus berisi 5 liter air zamzam palsu, 6 drum plastik biru ukuran 250 liter, 1 kantong plastik berisi plastik bungkus zamzam lengkap dengan logo bertuliskan Arab, 1 kantong plastik berisi label bertuliskan 'King Abdullah bin Abdul Azis'. Ada juga beberapa barang bukti lain," kata Edhy Moestofa di Semarang, Senin 16 November 2015.
Teknis pemusnahan dilakukan dengan gergaji besi. Ratusan kardus air zamzam palsu berwarna putih dan bertulisan biru yang ditumpuk itu digergaji. Drum plastik juga dibelah menggunakan gergaji besi.
Sebelumnya, Polda Jateng telah menangkap seorang pemalsu air zamzam bernama Pandu Wicaksono. Tersangka pernah bekerja membantu Thalib, seorang pemalsu zamzam yang sudah ditangkap lebih dulu.
Pandu ditangkap di rumahnya, Dusun Kebon Dalem RT 01 RW 03 Desa Karang Malang, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, pada 2 Oktober 2015.
Pandu belajar membuat zamzam palsu dari Thalib, yakni dengan menyuling air artetis. Berdasarkan penelitian laboratorium, air tersebut sangat tidak sehat dan tidak steril.
Untuk mengelabui pembelinya, Pandu memasang stiker bagasi dengan nama bandara dan nama seseorang seolah jemaah haji. Menurut Kasubdit I Industri Perdagangan dan Investasi Dit Reskrimsus Polda Jateng, AKBP Juli Agung Pramono, yang menjadi korban bukan hanya masyarakat, tapi juga distributor karena sudah membayar Rp 45 juta. Salah satu distributor di Bogor sudah membayar untuk 200 kardus.
"Pengiriman dilakukan lewat jalur darat oleh tersangka sendiri, tersangka dulu sopir ekspedisi. Di tempat lain belum sempat dikirim karena distributor sudah tahu informasi itu (zamzam palsu)," kata Juli.
Tersangka dijerat Pasal 142 Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dengan ancaman pidana paling lama 2 tahun dan atau denda maksimal Rp 4 miliar. Tersangka juga dikenakan Pasal 62 ayat 1 jo Pasal 8 ayat 1 huruf a, f, dan j UU RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Ancaman pidananya maksimal 5 tahun dan atau denda paling banyak Rp 2 miliar.
Pada 2014, produsen air zamzam palsu juga dibekuk Dit Reskrimsus Polda Jawa Tengah dengan tersangka Thalib. Pandu dan Thalib ternyata saling kenal dan ia membuat usaha yang sama setelah Thalib dibui. (Sun/Ali)*
Ribuan Liter Air Zamzam Palsu Dimusnahkan
Ratusan kardus air zamzam palsu berwarna putih dan bertulisan biru yang ditumpuk itu digergaji.
diperbarui 17 Nov 2015, 06:26 WIBDiterbitkan 17 Nov 2015, 06:26 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
15 Tips Untuk Percaya Diri, Efektif dan Mudah Diterapkan
Muhammad Ferarri Torehkan 2 Gol di Piala AFF 2024, Namun Juga Terima Kartu Merah Krusial
Swedia Akhiri Pendanaan untuk Badan Pengungsi Pengungsi Palestina
Damkar Depok Tangani Puluhan Kejadian Bencana Selama Periode 2024
Tidak Ada Nyamuk dan Ular di Negara Ini
Tips untuk Tinggi: Panduan Lengkap Meningkatkan Postur Tubuh
Rekrutan Mahal Manchester United Bakal Diselamatkan Napoli, Berharap Sesukses McTominay
Sinopsis Film 'Norma: Antara Mertua dan Menantu', Diperankan oleh Wulan Guritno hingga Tissa Biani
Cek Harga Emas Antam Hari Ini 22 Desember 2024
Cerita Nita Gunawan Alami Cedera dan Kejadian Mistis Saat Syuting Film Anak Kunti
Peringkat FIFA Timnas Indonesia Menurun Usai Gagal di Piala AFF 2024, Tetapi Masih di Atas Malaysia
Tips Usaha Kecil-Kecilan yang Menjanjikan untuk Pemula, Ini Strateginya