Kronologi Paman Siswi SMP Benhil Bunuh Keponakannya

Usai menyetubuhi korban, Rizal pun mengancam keponakannya untuk tidak memberitahukan hal ini ke orang lain.

oleh Audrey Santoso diperbarui 25 Nov 2015, 13:11 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2015, 13:11 WIB
Ilustrasi Pembunuhan Wanita
Ilustrasi Pembunuhan Eno. (Andri Wiranuari/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada prasangka buruk di benak AAP ketika sang paman, Rizal alias Anwar, berbaik hati menerima ajakannya berjalan-jalan. AAP yang masih berusia 12 tahun itu memang suka bermain, bahkan kerap ikut mengamen dengan bocah-bocah di sekitar rumahnya.

Kamis 22 Oktober 2015 pukul 14.30 WIB, AAP meminta Rizal membawanya jalan-jalan. Ia pun mendatangi area parkir Rusun Karet Tengsin, tempat sang paman tinggal.

AAP lantas duduk di jok belakang motor Rizal dengan seragam SMP yang masih melekat di tubuhnya, mengikuti kemana Rizal menbawa dirinya. Yang terpikir hanyalah ia akan diajak jalan-jalan dengan saudara laki-laki ibunya ini. Rizal tak mengatakan kemana akan membawa AAP bermain.

Setelah 5 jam menempuh perjalanan panjang dan macet dari Bendungan Hilir Jakarta Selatan, sampailah keponakan dan paman itu di Area Perhutani Jasinga Bogor pukul 20.00 WIB. Siswi SMP itu lalu diajak Rizal masuk ke dalam area hutan yang gelap dan sepi. Tak ada lampu penerang jalan di sana, bahkan sinar bulan tak mampu menembus rimbunnya daun pepohonan yang menjulang tinggi.

Rizal yang sudah berniat buruk terhadap korban pun menghentikan laju kendaraannya. Di situlah tempat yang dirasa Rizal pas untuk menjadikan AAP bulan-bulanan nafsu setannya.

Ia pun memberhentikan motornya di pinggir jalan yang beralaskan tanah tanpa mematikan mesin motor agar lampu kendaraan menerangi jalan sekitar. Rizal pun langsung memaksa korban untuk mau melayani dirinya.

"Pelaku mengajak bersetubuh lalu sempat ditolak korban. Tapi korban diancam mau ditinggalkan di tengah hutan kalau tidak nurut. Akhirnya korban enggak bisa melawan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/11/2015).

Rizal kemarin digiring ke areal lahan Perhutani RPH petak 17.a, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor untuk melakukan proses prarekonstruksi, Selasa (24/11/2015).

Di sana, ia memeragakan adegan pencabulan AAP. Usai menyetubuhi korban, Rizal pun mengancam keponakannya untuk tidak memberitahukan hal ini ke orang lain.

"Sudah disetubuhi, pelaku lalu ancam korban supaya jangan bilang siapa-siapa. Tapi korban bilang mau aduin ke mamanya korban," jelas Krishna.

Gelap Mata

Gelap Mata

Dirundung rasa takut perbuatannya ketahuan keluarga AAP, Rizal pun gelap mata mengambi sebongkah batu kali yang memang berserakan di lokasi tersebut. Ia lalu menghampiri AAP dari sisi belakang lalu menghantam batu itu ke kepala bagian belakang. Saat itu AAP tengah mengancingi baju seragamnya pasca ditelanjangi tersangka.

"Korban sempat ngomong 'Om kok pukul aku? Sakit' sambil badannya bersandar ke motor," kata Krishna.

Panik karena korban masih sadar, Rizal pun memukul kepala bagian atas korban dengan batu tersebut hingga pingsan. Untuk memastikan korban sudah tak bernyawa, Rizal menghantam wajah korban dengan batu hingga akhirnya nyawa AAP melayang.

"Jadi bagian kepala korban dihantam 2 kali dengan batu, lalu sekali di wajah untuk memastikan korban sudah tewas," terang Krishna.

Masih kata Krishna, saat prarekonstruksi kemarin, setelah membunuh AAP, Rizal lalu menyeret tubuh bocah SMP itu ke dalam semak-semak yang berjarak 5 meter dari lokasi pembunuhan. Rizal pun melepas kemeja seragam AAP dan membakar seragam tersebut untuk hilangkan jejak.

"Total adegan kemarin ada 25 adegan. Setelah membunuh, pelaku menyeret tubuh korban ke semak-semak, membuka kembali kemeja korban, membakar untuk menghilangkan jejak, lalu naik ke motor pulang," tutup Krishna.

Jejak Rizal Terendus

Jejak Rizal Terendus

Jejak pembunuh AAP akhirnya berhasil diendus aparat kepolisian. Setelah memeriksa beberapa pria dewasa yang diketahui dengan dekat AAP, serta melakukan sinkronisasi DNA saksi dengan DNA di sperma yang menempel di dubur AAP, polisi menyimpulkan Rizal masuk dalam daftar orang yang diduga kuat menghilangkan nyawa AAP.

Jejaknya pun semakin jelas setelah Rizal membawa keluarganya menghilang usai diperiksa penyidik, padahal penyidik belum sempat mengambil sampel DNA Rizal. Akhirnya polisi melakukan penggeledahan di rumah bapak 2 anak itu di Rusun Karet, Jakarta Pusat.

Di sana polisi membawa jaket Rizal yang belum sempat dicuci guna mengambil sampel keringat dan menemukan adanya kecocokan. Perburuan polisi terhadap Rizal pun berhenti pada Selasa 24 November dini hari. Rizal dicokok aparat Resmob Polda Metro Jaya di Pandeglang, Banten, Jawa Barat.

AAP ditemukan terbujur kaku di lahan Perhutani, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor pada Jumat (23/10/2015). Kondisi AAP saat ditemukan setengah telanjang dengan hanya memakai bra dan rok biru SMP.

Saat itu tak ada seorang pun yang mengetahui identitas AAP. Jenazahnya semayamkan dan diotopsi tim forensik RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Hasil otopsi menunjukkan AAP digauli berkali-kali di lubang kemaluan dan duburnya oleh pelaku.

Pada Senin 26 Oktober identitas AAP terungkap. Ibu AAP mengatakan anaknya pergi dari rumah sejak hari Kamis (22/10/2015), setelah itu ia menghilang tanpa kabar berita.

Polisi sempat kesulitas mencari jejak pelaku karena harus merunut jauh antara lokasi tempat AAP biasa bermain di Bendungan Hilir Jakarta Pusat dan lokasi pembuangan mayatnya di Jasinga Bogor. (Aud/Mut)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya