Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menemui Presiden Jokowi di Istana, Jakarta. Dalam pertemuan itu, ia melaporkan proses persidangan MKD DPR yang diikutinya pada Rabu 2 Desember 2015.
Kepada dirinya, Presiden Jokowi menyampaikan, persidangan di MKD atas kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden adalah sebagai pembelajaran bagi masyarakat.
Baca Juga
"Tentu saja saya menyampaikan apa saja proses yang saya alami. Dan beliau mengatakan ini proses pendidikan yang baik bagi seluruh warga negara. Etika itu mesti ditegakkan," ujar Sudirman usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (7/12/2015).
Advertisement
Menurut dia, Presiden Jokowi turut mengapresiasi proses persidangan yang berjalan dengan baik dan dilangsungkan secara terbuka ke publik.
Baca Juga
"Beliau sangat mengapresiasi proses terbuka yang telah dilakukan MKD. Beliau juga selama ini terus ‎mengikuti dari berbagai media dan lewat masukan dari stafnya," ucap Sudirman.
Apakah ada arahan spesifik yang disampaikan Jokowi kepadanya dalam pertemuan tertutup tersebut, mantan Dirut PT Pindad itu mengaku tidak ada hal khusus yang disampaikan. Namun demikian, Presiden Jokowi mendukungnya untuk tetap mengikuti proses kasus tersebut.
"Tidak ada arahan spesifik, tapi beliau mengatakan teruskan berusaha untuk mendidik masyarakat, bahwa masalah etika itu penting bagi publik ini, terutama yang mesti ditunjukkan oleh para pemimpin tertinggi di negara ini," kata Sudirman. ‎
Mengenai proses penyelidikan yang juga dilakukan Kejaksaan Agung, Sudirman mengaku enggan berkomentar lebih dalam. Korps Adhyaksa itu juga mengisyaratkan akan menyelidiki kasus rekaman 'Papa Minta Saham'.
"Mengenai penegakan hukum, tentu saja beliau (Jokowi) mendapatkan masukan dari Kejaksaan Agung dan saya tidak mau menyentuh itu. Dan tentu juga dengan Kapolri," pungkas Sudirman. ‎