Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) akan memanggil Ketua DPR Setya Novanto, Senin 14 Desember 2015, terkait dugaan skandal 'Papa Minta Saham' dan dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden. Sekjen Partai Golkar hasil Munas Bali Idrus Marham mempertanyakan langkah Kejagung tersebut.
Menurut dia, justru aparat yang tidak pro-aktif dengan persoalan yang jelas melanggar undang-undang. Seperti izin perpanjangan ekspor konsentrat yang dilakukan Menteri ESDM Sudirman Said.
Baca Juga
"Ada konspirasi yang dilakukan orang yang nyata-nyata melanggar undang-undang. Kenapa penegak hukum nggak pro-aktif untuk itu. Kita kembalikan pada diri kita. Kalau seandainya kita pada posisi itu bagaimana? Saya imbau kita kembalikan ke tatanan yang ada. Jangan karena ada keinginan kita zalimi seseorang," kata Idrus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Advertisement
Sementara itu, menyinggung poses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR membuat partai berlambang pohon beringin itu disoroti publik, Idrus menepis jika partainya dimusuhi masyarakat.
Ia pun mengingatkan penegakan hukum agar tidak dipolitisasi. Sebab, jika penegakan hukum terbawa arus politik, maka akan ada kepentingan di dalamnya. Sebagaimana diketahui, Jaksa Agung HM Prasetyo berasal dari parpol.
Baca Juga
"Enggaklah. Publik yang mana? Sudirman Said yang sudah nyata-nyata melanggar undang-undang kenapa nggak di-bully orang? Semua orang katakan bahwa surat 7 Oktober itu pelanggaran karena berikan izin perpanjangan. Respons kita pada proses politik didasarkan pada kepentingan bukan didasarkan pada aturan. Kalau seperti itu terus, Indonesia ke depan akan semakin terbelakang. Enggak akan maju-maju," papar dia.
Meski demikian, Idrus optimistis proses Setya Novanto di MKD berjalan profesional. Meskipun MKD disebut 'masuk angin' seringnya perbedaan pandangan sesama anggota MKD.
"Saya optimistis. Orang-orang MKD kan orang-orang hebat dan tahu aturan semua. Yang kita minta harus terhindar dari pengaruh subjektif dari luar. Saya percaya banyak teman dan saya tahu integritas mereka akan mampu melaksanakan dengan baik," tandas Idrus.