Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil meminta 5 komisioner KPK yang sudah terpilih, agar tidak terlalu banyak bicara di depan media. Karena dikhawatirkan pimpinan KPK akan hanyut dalam popularitas.
"Kalau sering-sering bicara di depan media, saya khawatir media akan menyihir mereka menjadi sosok yang suka popularitas. Karena ketika lembaga minim akuntabilitas ujungnya dia cari popularitas juga dia cari materi," ujar Nasir di Jakarta, Sabtu (19/12/2015).
Bahkan Nasir juga mengaku khawatir, jika pimpinan lembaga penegak hukum sudah cari popularitas, apalagi cari materi. Oleh karena itu, dia berharap 5 pimpinan KPK ke depan ini bisa membangun akuntabilitas secara hukum dan moral.
"Harapanya KPK tidak menjadi lorong-lorong gelap yang menyebabkan para pencari keadilan merasa takut,” jelas Nasir.
Baca Juga
Baca Juga
Senada dengan hal itu, Anggota Komisi III DPR Dwi Ria Latifa menegaskan, bahwa pimpinan KPK yang terpilih harus bekerja secara kolektif kolegial dan tidak menganggap KPK sebagai miliknya sendiri.
"Selain itu, KPK juga harus mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan sinergi antara kepolisian, kejaksaan dan lembaga hukum lainnya," ujar Dwi.
Dia berharap, pimpinan KPK yang terpilih saat ini harus mampu menjadikan budaya korupsi sebagai sesuatu yang sangat memalukan, konsep ini harus diambil KPK sebagai sebuah langkah jangka panjang.
"Budaya itu tidak bisa dibuat setahun atau dua tahun, pikirkanlah jangka panjang. Jadi harus dibuat program secara sistemik bahwa korupsi sangat mengerikan,” tegas Dwi.
Advertisement