Liputan6.com,Yogyakarta - Saat Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono (HB) X menggelar Dhawuh Dalem (titah raja) di Bangsal Mangunturtangkil Keraton, adik-adiknya tidak hadir. Adik Sultan, GBPH Yudhaningrat, mengatakan Dhawuh Dalem menjadi kado buruk bagi warga Yogyakarta menjelang Tahun Baru 2016.
Ia menuding, titah itu dikeluarkan untuk memuluskan putrinya, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, bertahta di Keraton.
"Jadi, ini (Dhawuh Dalem) menjadi hadiah tahun baru yang penuh dengan mendung," kata Yudha di Yogyakarta, Kamis (31/12/2015).
Yudha mengaku diundang via telepon untuk hadir dalam penyampaian Dhawuh Dalem itu. Tapi, ia dan sejumlah kerabat memutuskan tidak hadir dalam acara tersebut. Ia beralasan, yang mengundang atas nama Hamengku Bawono bukan Hamengku Buwono.
Baca Juga
"Kami belum melakukan rembuk untuk menyikapi. Ada yang masih di luar kota. Sekarang kan libur tahun baru," ujar dia.
Yudha baru mengetahui isi Dhawuh Dalem dari kerabat maupun abdi dalem yang datang. Ia mendengar salah satu poin penting dari Dhawuh Dalem itu, yakni tahta Keraton Yogyakarta hanya untuk keturunan Sultan HB X. Abdi dalem yang tidak patuh akan dicopot dari posisinya.
Ia melanjutkan, bagi siapapun yang tidak patuh aturan Sultan diminta keluar dari tanah Mataram. Dengan begitu, Keraton Yogyakarta dapat lestari dan menenteramkan masyarakat.
"Itu berlaku bukan hanya abdi (dalem) tapi juga kerabat keraton, termasuk saya. Tapi, kalau diminta keluar dari bumi Mataram, kan ada Solo dan Yogyakarta. Milik (Hamengku) Bawono ini yang mana?" ucap Yudha.
Advertisement