Liputan6.com, Jakarta - Petinggi Partai Golkar kubu Agung Laksono menilai permasalahan partai hanya bisa diselesaikan dengan munas bersama. Munas tersebut diharapkan dapat diselenggarakan segera.
"Satu-satunya jalan penyelamatan adalah dengan munas bersama yang diselenggarakan secepatnya tahun 2016 ini," kata Priyo Budi Santoso kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (2/1/2016).
Dia mengapresiasi langkah para politisi senior Partai Golkar dalam mencari solusi masalah partai. Karena apa yang disampaikan mereka, merupakan langkah bijak dalam menyelesaikan persoalan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Pendapat dari Bang Akbar dan Pak Siswono itu sangat kami apresiasi. Sepenuhnya kami menghormat pikiran-pikiran wisdom seperti ini," ujar Priyo.
Sejak 1 Januari 2016, kata dia, Partai Golkar mengalami vacuum of power atau kekosongan kekuasaan. Tidak ada Dewan Pimpinan Pusat pihak manapun yang sah secara hukum bisa bertindak atas nama Partai Golkar.
"Kepengurusan Ancol dicabut dan pada saat bersamaan Mahkamah Agung (MA) menolak menghidupkan [kubu Bali](vacuum of power ""). Golkar memasuki hari-hari yang gelap," tukas Priyo.
Hasil putusan kasasi perselisihan internal Partai Golkar di MAÂ sebelumnya menetapkan, kepengurusan Partai Golkar kembali ke musyawarah nasional atau Munas Riau.
Dengan demikian, kepengurusan sah partai adalah Aburizal Bakrie. Namun badai perselisihan kembali melanda Golkar. Masa berlaku kepengurusan Munas Riau berakhir 31 Desember 2015.
"Karena itu, perlu segera melaksanakan Munas pada awal 2016," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Selasa 29 Desember 2015.
"Sebagai senior dan tokoh Golkar, kami akan mengambil langkah aktif memelopori gerakan konsolidasi kepada seluruh pihak menuju Munas 2016," sambung Akbar.