Priyo Budi Santoso: Semua Tokoh Golkar Ingin Islah Permanen

Selain itu, Priyo juga menilai pilkada serentak ini bisa menjadi momen bagi terbentuknya jalan menuju islah yang permanen.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Jul 2015, 15:36 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2015, 15:36 WIB
Priyo Budi Santoso
Priyo Budi Santoso (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyebut bahwa semua tokoh Golkar menginginkan adanya islah yang menyeluruh di internal partai berlambang pohon beringin tersebut. Hal itu disampaikan Priyo di sela-sela pertemuannya dengan Ketua DPR Setya Novanto yang juga merupakan kader Golkar.

"Saya sempat berbincang dengan Pak Novanto dan tokoh senior lainnya, seperti Pak JK, Pak Akbar Tandjung, Pak Habibie. Saya menangkap ada kesamaan beberapa pikiran-pikiran jika sebenarnya ingin ada islah permanen," kata Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Mantan Wakil Ketua DPR ini berujar, semua tokoh Golkar tersebut pada intinya menginginkan gagasan islah yang diinisiasi mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla atau JK dapat segera terwujud.

"Betul-betul kita realisasikan islah permanen. Saya punya pandangan seperti itu, tokoh sekelas Pak Novanto juga punya visi yang sama," ujar dia.

Selain itu, Priyo juga menilai pilkada serentak ini bisa menjadi momen bagi terbentuknya jalan menuju islah yang permanen. "Doakan saja jika tidak ada aral melintang pilkada jadi pintu masuk islah permanen. Itu harapan kami," ucap dia.

Dia menambahkan, dengan cara islah permanen, maka Golkar akan kembali pada marwahnya.‎ "Partai Golkar selama ini dihormati, ekspresikan diri sebaga partai milik nasional dan bangsa. Ini marwah Partai Golkar," tandas Priyo.

Dalam kesepakatan islah terbatas yang dilangsungkan di rumah dinas Wapres Jusuf Kalla beberapa waktu lalu, kedua kubu Golkar sepakat membentuk tim 10 untuk menjaring kader-kader untuk maju dalam pilkada serentak. Tim 10 itu akhirnya sepakat mengusung 240 kader Golkar untuk dicalonkan pada pilkada serentak gelombang pertama tersebut. (Ado/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya