Liputan6.com, Palu - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah mengakui 2 warga negara asing (WNA) asal Uighur, Turkistan, bergabung menjadi anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Data intelijen menunjukkan, mereka bergabung sejak awal 2014. Kapolda Sulteng Brigadir Jendral Idham Aziz menduga, kedua WNA itu sebelumnya diutus ISIS untuk bergabung ke dalam kelompok Santoso cs.
"2 WNA itu, termasuk Faruk alias Magalasi, yang telah tewas dalam penemuan markas Santoso di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, beberapa waktu lalu itu adalah komplotan ISIS yang sama-sama datang ke Indonesia kemudian bergabung bersama Santoso," ucap Idham di Palu, Jumat (8/1/2015).
Idham mengaku belum mengetahui misi yang diemban WNA tersebut. Tapi, ia memastikan mereka sudah menggelar sejumlah aksi teror di Indonesia, khususnya di wilayah Poso.
Baca Juga
Baca Juga
"Sudah bisa kita pastikan kalau mereka pelaku teror. Tetapi belum bisa merinci apa maksud dan tujuan mereka sehingga bergabung bersama Santoso. Nah, ini yang masih terus kita dalami," kata Idham.
Idham tidak memungkiri 4 WNA yang ditangkap pada Oktober 2014 itu merupakan rombongan dari 2 WNA yang masih buron. Sebelumnya, polisi telah menangkap 4 WNA di sejumlah tempat berbeda yang diketahui asal Uighur, tempat asal yang sama dengan 2 WNA buron. Keduanya juga sudah dimasukkan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polri terkait aksi terorisme.
"Jadi, yang ditangkap Oktober lalu merupakan kloter ke-2 yang ingin bergabung bersama Santoso. Sedangkan, yang tersisa 2 WNA itu sudah lebih dulu bergabung," ujar Idham.
Polda Sulteng kini masih mengejar kelompok yang berjumlah 32 orang itu. Bahkan, jumlah personel dalam operasi ditambah guna menyekat jalan keluar masuk Poso, termasuk di dalamnya anggota Polsek, Polres dan Polda. Ratusan personel disiagakan di masing-masing wilayah hukum untuk merazia mereka yang dicurigai. Polisi dan TNI juga menggelar operasi gabungan bersandi Camar Maleo IV untuk menumpas Kelompok Santoso yang akan berakhir besok.
Advertisement