Liputan6.com, Sukabumi - Keluarga Sintia Julianti Fitri tidak berhenti meratapi kepergian bayi perempuan berusia 1 tahun 6 bulan itu saat jenazahnya disemayamkan di rumah salah satu keluarga di Jalan Suryakencana, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis pagi tadi.
Tak lama kemudian, ambulans membawa jasad Sintia ke Pemakaman Umum Binong yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah duka.
Baca Juga
Baca Juga
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (28/1/2016), Sintia dimakamkan diiringi derai air mata keluarga besar yang mengasihi anak perempuan ini. Ayah Sintia tidak pernah bisa mempercayai mengapa ibu kandung Sintia, yang bernama Priska, tega menganiaya buah hati mereka.
Advertisement
Sintia Julianti Fitri meregang nyawa diduga akibat dianiaya ibu kandungnya di Desa Warna Sari, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu kemarin.
Bocah malang itu sempat dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis oleh ibunya. Namun sang ibu kabur meninggalkan sang bayi di rumah sakit. Pemeriksaan medis menyebutkan ada 10 luka lebam di tubuh balita ini.
Kekerasan diduga kuat dilakukan ibu kandungnya yang baru 3 bulan terakhir mengurus anak ini. Sang ibu bernama Priska sudah berhasil ditangkap polisi dan kini masih diperiksa secara kejiwaan.
Â