Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir publik disuguhi dengan adanya beda pendapat antara para menteri Kabinet Kerja. Hal tersebut pun diakui Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK.
Namun, ia menggarisbawahi perbedaan tersebut karena sang menteri menjalankan tugas dan melihat dari sudut pandang kementeriannya.
"Misalnya dalam hal pangan, tentu terjadi pandangan dari sisi pertanian dan perdagangan," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jumat 29 Januari 2016.
Perbedaan soal impor pangan ditunjukkan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong. Tapi, hal itu dianggap sudah selesai karena Presiden Jokowi sudah turun tangan.
Baca Juga
"Programnya harus saling mengisi antara pertanian dan perdagangan tentunya, kemarin sudah dijelaskan oleh presiden harus begini," kata JK.
Beda pandang juga ditunjukkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan soal perizinan kereta cepat. Di satu sisi, Rini mendorong percepatan proyek. Namun, Jonan berusaha menjaga agar tidak ada hal yang dilanggar.
"Kalau soal kereta cepat, sebenarnya itu sama saja menjalankan tugas masing-masing, yang dibutuhkan koordinasi lebih baik," ujar Mantan Ketua Umum Golkar itu.
"Para menteri itu berusaha menjaga betul aturan itu berjalan, sehingga nampaknya terjadi perbedaan, tapi pada dasarnya perbedaan itu karena tugas masing-masing memang berbeda," tambah JK.
JK juga menegaskan perbedaan yang ditunjukkan antar menteri tidak akan buat kegaduhan politik. Hal ini akan diselesaikan dalam rapat-rapat.
"Sudah dikumpulkan selalu dalam rapat terbatas agar semua harus saling konsultasi," pungkas JK.
Advertisement