Liputan6.com, Jakarta - Fitri Aulia (14) alias Pipit 'Spiderkid'Â meninggal dunia dengan tragis. Dia mengakhiri rekor panjat Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) pada Rabu sore, 3 Februari 2016.
Dia terjatuh di Stasiun Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dalam keadaan tanpa busana.
Pada Januari 2016 lalu gadis yang kesal karena kipas anginnya rusak itu sempat menaiki SUTET di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Namun saat itu aksi panjatnya tak berujung celaka.
Baca Juga
Fitri akhirnya mau turun dari menara setinggi 70 meter tersebut setelah dibujuk dan dijemput seorang petugas pemadam kebakaran (damkar).
Aksi nekat Fitri 'Spiderkid' berkali-kali menghebohkan warga. Tak cuma warga Tangsel, sekitaran tempat dia tinggal. Gadis yang beranjak dewasa itu juga tak jarang bikin ngeri dengan memanjat tower yang berada jauh di rumahnya. Di Ancol, Jakarta Utara misalnya. Pada 31 Agustus 2015, dia memanjat gapura setinggi 50 meter.
Berikut deret bangunan yang dipanjat Fitri semasa hidupnya yang dihimpun Liputan6.com, Kamis (4/2/2016).
SUTET Palmerah
September 2011, Fitri yang masih berusia 10 tahun bikin geger dengan menaiki tower SUTET di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat.
Tanpa rasa takut Fitri memanjat hingga mencapai puncak tower. Bahkan ia sempat melakukan atraksi yang membuat para warga tercengang karena sempat berjoget di ujung tower dan melakukan aksi akrobat.
Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi langsung memasang balon udara di bawah tower. Bahkan 2 petugas memanjat tower untuk mengevakuasi Fitri. Ia baru mau turun setelah ibunya menjanjikan akan mengajaknya jalan-jalan.
Sudah tak terhitung lagi berapa kali Fitri menaklukkan menara SUTET di kawasan itu. Pada 26 Februari 2013, dia kembali memanjat menara tersebut.
Tanpa takut, dia menaiki menara setinggi 75 meter. Bahkan sesekali Fitri menari-nari di puncak rangka besi. Sekitar 1 jam dia berada di atas menara hingga polisi dan warga membujuknya untuk turun. Rupanya Fitri kembali beraksi karena alasan sepele.
Setelah berhasil dibujuk untuk turun, bocah berusia 11 tahun itu pun diamankan polisi ke Mapolsek Palmerah, Jakarta Barat. Namun kemacetan sudah terlanjur parah akibat aksi si 'Spiderkid'.
"Aku diejek-ejek terus sama tukang ojek. Aku enggak suka," cetus Fitri dengan wajah cuek sambil digandeng polisi menuju mobil polisi.
Advertisement
Tembok Stasiun Duri Kepa
November 2011, Fitri jatuh dari tembok setinggi 10 meter di Stasiun Duri Kepa, Tambora, Jakarta Barat. Kaki kirinya patah kala itu.
Dia pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.
Fitri mengaku, pada awalnya dia berniat memanjat tiang besi penyangga kabel aliran listrik atas kereta. Namun sebelum sampai di sana, dia terpeleset dan terjatuh.
Setelah kejadian itu dia mengaku jera dan meminta maaf kepada orangtuanya. Fitri bahkan berjanji tidak akan memanjat lagi.
Gapura Ancol
Fitri memanjat gapura Ancol setinggi 50 meter pada Agustus 2015. Saat itu tak ada yang sadar jika Fitri menaiki gapura melengkung merah di gerbang Ancol tersebut.
Begitu sampai di atas gapura, bocah tersebut malah tiduran. Tak lama dia turun.
Dia langsung dikawal pihak keamanan dan dibawa ke Polsek Pademangan. Sebelum masuk mobil, Pipit juga sempat bersalaman sembari meminta maaf kepada petugas setempat.
"Maafin ya om, maafin ya," ucap Pipit sambil melempar senyum.
Sang ibunda, Sumarni mengatakan, putrinya itu ngambek lantaran Ancol tak menggelar pertunjukkan sirkus.
Advertisement
SUTET Ciputat
12 Januari 2016, Fitri yang memasuki usia 14 tahun kembali beraksi. Saat itu dia menaiki SUTET di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Aksinya itu dilakukan lantaran protes kipas angin di rumahnya rusak.
"Sekitar jam 2 malam itu dia terbangun, katanya banyak nyamuk. Karena kipas angin di rumah itu rusak, dia minta yang baru enggak saya kasih," ujar ibu kandung Fitri, Sumarni (49).
Tidak puas karena permintaanya ditolak, Fitri atau akrab disapa Pipit langsung kabur dari rumah. Saat dicari ternyata dia menginap di rumah salah satu kerabat di bilangan Jurangmangu.
Namun, saat Sumarni hendak menjemputnya, Pipit langsung kabur. Sekitar pukul 09.00 WIB pagi tadi, Sumarni kembali mencari Pipit. Rupanya, Pipit sudah berada di atas menara SUTET setinggi 30 meter.
Warga yang melihat aksi Pipit langsung melaporkannya ke Polsek Ciputat. Sementara warga lainnya dan juga Sumarni membujuk si bocah 'laba-laba' ini turun dari ketinggian. Sementara Pipit, di atas sana, tidak peduli dengan bujukan warga dan ibunya untuk turun. Pipit terlihat bergelayut di SUTET dan sesekali duduk di atas dan ujung menara.
Saat itu dia turun saat seorang petugas mengajaknya makan.
Tower Telepon Ciputat
Maret 2011, Fitri nekat memanjat tower telepon seluler setinggi 60 meter di Jalan Suka Damai, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Saat itu aparat kepolisian dan warga berusaha membujuk Pipit yang tengah duduk bahkan tiduran di atas menara.
Akhirnya dengan peralatan lengkap petugas Satpol PP mencoba mengevakuasi Pipit. Setelah berhasil diturunkan, dia berteriak tak mau diantar pulang karena takut dipukuli orangtuanya lagi.
Petugas langsung membawa Pipit ke Mapolsek Ciputat. Namun tidak lama setelah tiba di markas polisi tiba-tiba ia kembali memanjat tower yang yang tak jauh dari Polsek Ciputat.
Petugas pun kembali membujuk dan membawa Pipit turun dari tower.
Advertisement