Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah ruangan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana didatangi tim penyidik Bareskrim Polri. Hasilnya, tim penyidik membawa 14 dokumen jejak medik korban pendonor ginjal yang dioperasi di RSCM.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (4/2/2016), selain RSCM, polisi juga mencari bukti di sejumlah rumah sakit di Jakarta terkait kasus dugaan penjualan ginjal.
Baca Juga
Korban sindikat jual beli ginjal mengatakan motif ekonomi menjadi alasan mereka terbujuk rayuan para makelar.
Advertisement
Kampung Pangkalan, Desa Wangi Sagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung dalam sepekan terakhir menjadi pembicaraan masyarakat. Penyebabnya tiga warganya menjadi korban sindikat jual beli ginjal.
Mereka menjual salah satu ginjalnya seharga Rp 70 juta hingga Rp 90 juta, atas bujukan sang makelar bernama Amang. Tapi kini ketiganya mengeluh cepat lelah, kerap mual dan pusing-pusing. Penyelidikan sudah ditangani Bareskrim Polri.
Tiga makelar kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri, satu orang berperan sebagai penghubung dengan rumah sakit, dua lainnya sebagai pencari korban.
Mereka memperoleh puluhan juta rupiah untuk tiap ginjal yang berhasil dicangkokkan ke penerima di Jakarta.
Ginjal adalah organ tubuh tiap manusia yang berfungsi menyaring kotoran dan darah dan membuangnya dalam bentuk urine. Kerusakan pada ginjal berakibat fatal bagi kesehatan.