Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyatakan, ada 1 warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal akibat gempa Taiwan. Sedangkan 10 orang luka ringan akibat gempa yang mengguncang pada Sabtu 6 Februari 2016 pagi.
Informasi tersebut didapatkan Nusron dari Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan Arief Fadillah, Jumat (12/2/2016).
"Berdasarkan hasil penelusuran tim di lapangan, terdapat korban WNA yang meninggal dan diduga merupakan seorang WNI atas nama Ellysabet Sami, tanggal lahir 2 Februari 1970, TKI asal Temanggung, Jawa Tengah," kata Nusron sebagaimana informasi dari Arief Fadillah.
Baca Juga
Atas meninggalnya TKI tersebut, Nusron memastikan hak-haknya akan terpenuhi. BNP2TKI segera berkoordinasi dengan pihak agensi dan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan Ellysabet Sami untuk memproses hak-hak yang harus dipenuhi dan disalurkan kepada keluarganya.
"Dan pemerintah juga tentunya akan memfasilitasi pemulangan jenazah serta memberikan santunan untuk pemakaman," ujar Nusron.
Diketahuinya identitas TKI yang menjadi korban gempa Taiwan, berdasarkan hasil penelusuran tim KDEI yang menemui penghuni lantai 5 gedung yang runtuh akibat gempa. Sampai saat ini, tim KDEI masih berada di kamar jenazah untuk memastikan korban dan menunggu hasil identifikasi resmi dari otoritas Taiwan.
Dan berdasarkan penelusuran KDEI, hingga siang ini, akibat gempa Taiwan tercatat 89 orang meninggal dunia. Sebanyak 87 orang merupakan penghuni gedung Weikuan Jinlong Residential Building Distrik Yongkang dan 2 orang lainnya merupakan korban jiwa di Distrik Guiren. Sebanyak 35 orang penghuni gedung yang telah dievakuasi, termasuk 29 dewasa dan 6 anak. Lebih dari 40 orang masih belum ditemukan.