Menko Luhut Peringatkan Pentolan Kalijodo

Luhut berharap masalah Kalijodo bisa diselesaikan Ahok tanpa campur tangan pemerintah pusat.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 16 Feb 2016, 13:33 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 13:33 WIB
201602-Raker-Jakarta-Sutiyoso-Luhut-Panjaitan-JT
Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan (kiri) bersama Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso saat Raker dengan Komite I DPD RI, di Jakarta, Selasa (9/2). Raker membahas tentang otonomi khusus (otsus) Papua dan Papua Barat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penertiban lokalisasi di Kalijodo, Jakarta Utara, terhambat karena mendapat perlindungan dari pentolan di kawasan itu bernama Daeng Aziz.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan pentolan Kalijodo untuk menghormati langkah Pemprov DKI Jakarta menertibkan kawasan tersebut.

"Negara ini tidak diatur oleh preman, berkali-kali saya bilang. Ingat itu," tegas Luhut di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Mantan Kepala Staf Presiden itu mengatakan, pemerintah pusat akan menjadi beking pemerintah daerah. Namun, ia berharap agar masalah ini bisa diselesaikan Ahok tanpa campur tangan pemerintah pusat.

"Suruh selesaikan dulu sama mereka kan, masak semua pusat. Apa gunanya daerah nanti," ujar dia.

"Ya iya dong. Pasti‎ back up bawahan kita. Masa tidak kita back up," tambah Luhut.

Sementara Ahok mengaku tidak mengenal sosok pentolan Kalijodo bernama Daeng Aziz. Meski demikian, nama Aziz sangat dikenal saat kasus dugaan penodongan pistol ke polisi beberapa tahun silam.

"Aku enggak tahu," tutur Ahok singkat di Balai Kota Jakarta pada Senin 15 Februari 2016.

Pemprov DKI Jakarta terus menyosialisasikan warga di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, mengenai penertiban di kawasan tersebut. Ahok ingin kawasan itu sudah tertib saat Jakarta menjadi tuan rumah Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 6-7 Maret 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya