Liputan6.com, Jakarta - Rio Haryanto mengukir sejarah. Pria 23 tahun ini telah bergabung dengan tim Manor Racing F1 dan menjadi pembalap Indonesia pertama yang tampil di balapan bergengsi Formula One atau F1. Pembalap muda ini pun siap mengharumkan nama bangsa di laga bergengsi dunia tersebut.
"Perasaan sangat senang, terharu juga, karena untuk menjadi pembalap Formula One itu membutuhkan banyak faktor. Salah satunya adalah prestasi, juga dukungan dari pemerintah, juga dana dan tawaran dari tim Formula One sendiri," ucap Rio Haryanto saat berbincang dengan tim Liputan6.com di Jakarta, belum lama ini.
Berlaga di Formula Satu adalah impian Rio Haryanto sejak kecil. "Ya betul (impian sejak masa kecil)," kata Rio.
Baca Juga
- Wawancara Khusus Rio Haryanto: Selangkah Lagi Menuju F1
- Aero Aswar: Jadi Juara Dunia Jetski Ada Resepnya
- Philo Armand: Balapan GP2 Lebih Sulit Ketimbang F1
Mengenal dunia balap sejak kecil, Rio sempat mengalami kecelakaan. "Balapan ini risikonya sangat tinggi dan waktu saya mulai (balapan) umur 6 tahun sempat mengalami kecelakaan juga, patah. Siku saya patah," kata Rio.
Kendati demikian, Rio tak patah semangat dan tidak trauma. "Saya terus berlatih segiat mungkin untuk bisa menjadi yang terbaik," ujar dia.
Untuk bangkit kembali, Rio Haryanto punya tips tersendiri.
"Salah satunya (berpikir) positif. Saya memang mengetahui bahwa dunia balap ini tidak jauh dengan risiko yang tinggi. Jadi, saya sudah memiliki kesiapan mental untuk menangani risiko itu," ujar Rio yang menempelkan ayat Kursi di mobil balapnya.
Advertisement
Untuk mengikuti balapan Formula One musim ini, berbagai persiapan telah dilakoni Rio Haryanto. Mulai dari latihan fisik hingga menjaga stamina.
"Yang pasti setiap hari saya harus melakukan latihan fisik. Melakukan latihan kardio, strenght training (latihan kekuatan)," beber Rio yang memenangkan tiga seri Grand Prix 2 (GP2) tahun lalu.
Termasuk, tutur Rio, menjaga diet dan stamina tubuh, yang juga merupakan bagian dari gaya hidupnya.
Menyoal target balapan F1 musim ini, Rio menekankan akan belajar sebanyak mungkin sekaligus mendapatkan poin. "Karena ini adalah tahun pertama saya," ujar dia.
"Dan apabila Manor Racing memiliki mobil yang cukup bagus untuk mendapatkan poin, kenapa tidak?" tutur Rio.
Rio juga mengomentari rekan satu timnya, Pascal Wehrlein. "Pascal adalah pembalap yang sangat bagus, juara dunia di ajang DTM series. Saya sangat senang ada di tim yang cukup tangguh dan saya sangat berharap bersaing dengan dia (Pascal)," kata Rio.
Kendati demikian, pembalap kelahiran Solo, Jawa Tengah, ini sempat dilanda ketidakpastian mendapatkan satu kursi di Manor F1. Dia terkendala oleh kurangnya dana untuk membayar 15 juta euro yang diminta oleh Manor. Namun hal ini berhasil diatasi.
Guna mengetahui bagaimana dan apa target Rio Haryanto di F1 musim ini? Selengkapnya simak wawancara khusus tim Liputan6.com dengan Rio Haryanto, sebelum berangkat ke Spanyol untuk mengikuti sesi pramusim Formula Satu di Sirkuit Catalunya, berikut ini. (Cakrayuri Nuralam)