Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan tidak pernah merancang kehadiran petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sebagai pendukungnya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal ini seakan membantah tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik yang menyebut PPSU pendukung Ahok.
Sejak resmi dibentuk, Ahok sudah menyatakan tidak peduli dengan pilihan politik mereka. Dengan tegas Ahok mengatakan tidak ada hubungan antara pekerjaan yang diberikan dengan balas budi dukungan suara.
Baca Juga
"Pidato saya waktu melantik PPSU di Monas, kamu liat video saya, 'tidak perlu kalian pilih saya', enggak ada urusan. Kamu pernah enggak liat saya marahin yang dukung Ahok gubernur. Berani enggak cagub marah, semalem kamu lihat enggak?" tegas Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Advertisement
"Saya maki-maki mereka, saya suruh tutup rekening bank. Ada enggak calon kayak saya? Kalau calon yang lain mah semua orang dibaik-baikin. Saya enggak. Gua maki-maki kagak ada urusan gua bilang," imbuh dia.
Baca Juga
Menurut Ahok, dukungan dengan pamrih hanya akan menyulitkan dirinya saat menjalankan pemerintahan. Bila memang tulus mendukung, silakan dukung sesuai aturan main.
"Lu pilih aja orang lain kalau ada, kamu pernah enggak dengar cagub ngomong begitu? Bagi saya kebenaran nomor satu. Enggak usah fitnah-fitnah orang lah kayak gitu, curiga fitnah enggak karuan gitu," imbuh Ahok.
Bagi Ahok, ucapan Taufik hanya fitnah belaka. Dia sadar memiliki banyak musuh selama memimpin Jakarta, tapi tidak ada yang seberani Taufik melontarkan fitnah seperti itu.
"Sekarang kalau saya ngomong sama kamu, kalau ada bukti ada PPSU saya suruh, kira-kira habis enggak saya kamu kira? Saya enggak berbuat aja dia fitnah saya apalagi saya berbuat," pungkas Ahok.