Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto akan mengubah struktur kepengurusan yang ada, yaitu meniadakan jabatan wakil ketua umum. Menurut dia, jabatan tersebut tidak diatur dalam AD/ART partai berlambang beringin itu.
"Ya memang di dalam struktur AD/ART itu yang ada koordinator," kata Setya Novanto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Setya menjelaskan kepengurusan yang dibentuknya akan menampung semua pihak. Sebab, Golkar harus mewujudkan rekonsiliasi di sisa waktu 3,5 tahun jelang pilpres 2019.
Baca Juga
"Semua, dari tim Ade (Ade Komarudin) ada, tim Airlangga (Airlangga Hartarto) ada, tim Pak Aziz (Aziz Syamsuddin) ada. Ada beberapa ide, banyak, pokoknya ini kan rekonsiliasi. Jadi semua kita ikutkan," tegas mantan Ketua DPR itu.
Terkait dengan posisi Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tanjung, Setya menuturkan, akan mengadakan rapat lebih dulu dengan Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie. Nasib sesepuh Golkar itu akan ditentukan kemudian.
"Nah ini, akan rapat kembali dengan Pak ARB," tandas Setya Novanto.