Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Golkar Setya Novanto bersama petinggi partai berlambang pohon beringin itu menyambangi Istana Kepresidenan untuk menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Spekulasi pun muncul bahwa Setya akan melobi agar ada kader Golkar mendapat jatah menteri.
Saat dikonfirmasi, dia menegaskan partainya tidak akan ikut campur terkait urusan perombakan atau reshuffle kabinet jilid II.
"Golkar tidak mencampuri masalah atau hal-hal yang menyangkut reshuffle," tegas Setya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Advertisement
"Tentu masalah calon-calon atau reshuffle itu semuanya kita serahkan kepada hak prerogatif Presiden," imbuh pria yang karib disapa Setnov itu.
Setnov yang hadir didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid itu mengatakan kedatangan mereka tak lain untuk berterima kasih karena Jokowi telah hadir dalam Munaslub Golkar pada 14 Mei lalu.
"Kita berterima kasih ke Presiden. Kita mau sampaikan program karena kita sudah dukung Jokowi-JK," jelas Setnov.
Baca Juga
Dia juga mengatakan betapa pentingnya langkah untuk mendukung pemerintah seperti dilakukan Golkar. Dukungan itu harus diberikan agar bisa menciptakan iklim politik dan ekonomi yang baik. Karena itu mantan Ketua DPR ini mengatakan, perwakilan partainya di legislatif akan mendorong agar RUU Tax Amnesty (RUU Pengampunan Pajak) bisa segera disahkan.
"Kalau masalah tax amnesty, Partai Golkar memang ingin berjalan dengan baik. Itu dibutuhkan untuk penerimaan negara. Tax Amnesty makin cepat, makin baik karena itu bisa membantu," ujar Setnov.
Dia melanjutkan, penerimaan negara akan bertambah bila Tax Amnesty sudah disahkan. Pemberlakuan aturan itu pun tidak perlu ditakutkan.
"Tax Amnesty bisa memberikan kemudahan, untuk kepentingan investasi, pertumbuhan ekonomi," pungkas Setnov.