Sepakat dengan Dishub, Demo Sopir Angkot di Stasiun Tebet Bubar

Petugas ikut memindahkan mobil angkot ke tepi jalan, agar ruas jalan dari Kuningan menuju Kampung Melayu kembali lancar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Mei 2016, 15:10 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2016, 15:10 WIB
20160525-Protes-Mikrolet-M44-HEL
Puluhan mikrolet M 44 jurusan Kampung Melayu-Karet berderet menutupi persimpangan jalan layang KH Abdulah Syafei, Jakarta, Rabu (25/5). Menurut pengemudi, aksi ini bentuk protes tindakan penderekan mobil rekan mereka. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi mogok dan memblokir jalan ratusan sopir angkot dan Mikrolet M44 rute Karet Kuningan-Kampung Melayu, membuat arus lalu lintas di Jalan Abdullah Syafei atau depan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan tersendat.

Personel kepolisian dan jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun turun ke jalan, menertibkan aksi para sopir angkot tersebut.

Polisi membubarkan aksi para sopir sekitar pukul 11.47 WIB. Mereka memindahkan mobil angkot yang menutup sebagian jalan ke tepian.

Bahkan, petugas ikut memindahkan mobil angkot ke tepi jalan agar ruas jalan dari Kuningan menuju Kampung Melayu kembali lancar.

"Ini mereka sudah bikin macet dan mengganggu lalu lintas namanya," ujar petugas Dishub DKI, Rabu (25/5/2016).

Pada kesempatan yang sama, Kepada Dinas Perhubungan DKI Andriansyah mengatakan, penertiban di depan stasiun Tebet karena banyaknya aduan masyarakat.

"Ini kan sebenarnya dari pengaduan masyarakat, banyak laporan bahwa M44 ini ngetem sembarangan," ucap dia.

Andriansyah mengatakan, angkot dan Mikrolet M44 boleh ngetem di depan stasiun Tebet dengan syarat, pembatasan jumlah angkot yang ngetem.

"Akhirnya kita beri kesempatan, kita sepakat 11 sampai 12, tapi yang di dalamnya ada delapan. Jadi kira-kira hampir 21 (angkot yang ngetem). Nanti sore kita lakukan pengecatan untuk ruas batasnya," kata dia.


Kendati demikian, Andriansyah mengingatkan, jika ada angkot dan Mikrolet M44 yang kemudian ngetem di luar batas, bahkan sampai menimbulkan kemacetan, pihaknya akan menindak tegas.

"Udah kita kasih ruang, masih bandel juga kita lakukan tindakan. Yang pertama akan kita tilang, yang kedua jika masih bandel juga, kita akan derek," tegas dia.

Solusi Terbaik

Sementara, seorang perwakilan sopir angkot, Jarwo mengatakan, kesepakatan tersebut solusi terbaik.

"Selama ini sebelum ada istilah fasilitasi, ya pasti langsung diderek. Tapi Pak Kadishub sudah kasih izin sampai 21 unit," pungkas Jarwo.

Usai dibubarkan paksa, Jalan Abdullah Syafei kini relatif lancar dari sebelumnya, meskipun arus lalu lintas padat.

Aksi blokir jalan tersebut dipicu penertiban yang digelar Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtras) Jakarta Selatan.

Beberapa mobil angkot dan Mikrolet M44 yang sering mangkal di depan stasiun Tebet, diderek jajaran Dishub.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya