Kursi Menteri Ini Berpeluang 'Direbut' Golkar

Saat ini Golkar memiliki peran besar dalam sistem pemerintahan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 27 Mei 2016, 11:17 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2016, 11:17 WIB
20160514-Jokowi-JK Kompak Hadiri Pembukaan Munaslub Golkar di Bali-Bali
Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menghadiri pembukaan Munas Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu (14/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Isu perombakan atau reshuffle kabinet jilid II semakin memanas setelah Partai Golkar mengumumkan bergabung dengan pemerintah. Tradisi memberikan jatah pada partai politik pun sulit dihindari.

Terlebih Golkar memiliki peran besar dalam sistem pemerintahan. Saat ini Golkar memegang jabatan ketua DPR dan ketua badan anggaran (banggar). Dengan peran sebesar itu, setidaknya Jokowi memberikan jatah 2 kursi menteri untuk partai beringin itu.

"Kalau lebih (2 kursi), akan menyakitkan partai lain yang sudah berkeringat dari awal," kata  Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya ketika dihubungi, Jumat (27/5/2016).

Biasanya, kata Yunarto, Golkar mendapat kursi Menteri Perindustrian. "Tapi saya tidak tahu apakah tradisi itu akan berlanjut atau tidak," ujar dia.

Selain itu, Golkar juga bisa merebut kursi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang saat ini dipegang oleh PKB. Sebab basis utama Golkar ada di pedesaan.

Namun, jika melepas Kementerian Desa ke Golkar, dikhawatirkan terjadi politisasi yang semakin besar di kementerian itu.

"Akan aman bagi Jokowi mempertahankan sekarang," tutup Yunarto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya