Ahok Disebut-sebut Dekat Megawati, Begini Kata PDIP

Namun, kata Arteria, arti kedekatan Ahok dan Megawati harus dimaknai secara benar-benar dan bukan satu sudut pandang saja.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Jun 2016, 02:08 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 02:08 WIB
Senyum Ahok saat Dilantik Jadi Gubernur
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan ucapan selamat kepada Basuki Tjahaja Purnama usai acara pelantikan Gubernur di Istana Negara, Rabu (19/11/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengaku dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal ini membuatnya merasa yakin, partai banteng moncong putih itu akan mengubah haluannya pada Pilkada DKI 2017.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya memang mengedepankan keinginan warga DKI. Namun, hal itu tak serta merta partainya membutuhkan Ahok.

"Jadi bukan PDIP yang butuh si A dan B. Tapi PDIP yang membaca harapan masyarakat. PDIP yang akan memberikan pasangan calon yang terbaik, yang mampu mengatasi masalah di DKI," ucap Hasto saat menghadiri undangan Menteri Yasonna di kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (13/6/2016) malam.

Senada, politikus PDIP lainnya yang juga mantan Ketua DPP PDIP Bidang Hukum Arteria Dahlan, mengungkapkan sah saja jika Ahok mengklaim dekat dengan Megawati.

Namun, kata dia, arti kedekatan tersebut harus dimaknai secara benar-benar dan bukan satu sudut pandang saja.

"Kalau merasa dekat menjadikan Ahok boleh seenaknya? Boleh tidak ikut aturan dan mekanisme partai? Ahok salah itu," ungkap Arteria.

Pria yang duduk di Komisi II DPR RI itu pun menegaskan, Megawati sangat menghormati hukum dan mekanisme partai.

"Dulu waktu saya jadi kepala badan bantuan hukum, ada hal yang penting yang harus kita semua ketahui tentang Ibu Mega. Ibu Mega itu sangat hormat dan sangat patuh sama hukum. Sangat patuh sama aturan main," tegas Arteria.

Karena itu, dia pun mempertanyakan, bagaimana nasib partainya, jika nanti PDIP menerobos aturan yang telah dibuat. "Saya enggak kebayang kalau Ahok tiba-tiba kembali, diterima dari proses penjaringan."

"Bagaimana nasib sistem, mekanisme penjaringan dan penyaringan yang partai kami miliki selama ini, sebagai suatu proses yang benar ini dalam melahirkan pemimpin? Apakah hal ini tidak membuat masalah baru, khususnya bagi internal kami," pungkas Arteria.

Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tetap harmonis. Hubungan keduanya tak berubag meski kini Ahok menyatakan maju secara independen pada Pilkada 2017 mendatang.

‎"Dari dulu hubungannya dekat. Ingat saat perayaan Natal dulu, Ketum sempat mendatangi rumah Ahok? Sudah seperti ibu dan anak," kata Hendrawan saat dihubungi di Jakarta, Kamis 24 Maret lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya