Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan masyarakat untuk menggunakan momen Hari Raya Idul Fitri dengan tepat. Idul Fitri bukan untuk berpesta, tapi kembali kepada kesucian.
"Saya pikir Idul Fitri tidak harus bermewah-mewahan, pesta pora apalagi dengan hal-hal berlebihan. Idul Fitri dirayakan dengan memahami makna esensi dan subtansi sesunguhnya, Ied itu kembali fitri artinya fitrah, jati diri kemanusiaan kita, kesucian kita," jelas Lukman di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (4/7/2016) malam.
Dia melanjutkan, dalam kehidupan sehari-hari, sebagai manusia dan khalifah di dunia dipercaya mengelola alam semesta. Dengan Idul Fitri, diharapkan bisa menebar kebaikan bagi sesama.
Advertisement
"Merayakan Idul Fitri menyatakan kita telah mampu mengendalikan diri kita, menang melawan hawa nafsu kita sendiri," ujar Lukman.
Setelah satu bulan berpuasa, pelajaran hidup untuk kembali kepada fitrah bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, menurut dia kebaikan bisa dirasakan seluruh umat.
"Dilaksanakan, diimplementasikan dalam rangka menebarkan kemaslahatan bagi sesama," pungkas Lukman.