Liputan6.com, Cilacap - Pelaksanaan eksekusi mati Jumat dini hari nanti berpotensi hujan. Angin kencang dirasakan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, penyeberangan menuju Nusakambangan, lokasi eksekusi mati jilid III.
"Menurut prakiraan cuaca, angin bertiup dengan kecepatan mencapai 5 hingga 15 kilometer per jam," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG, Teguh Wardoyo, Kamis (28/7/2016).
Dari pengamatan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, potensi hujan dengan intensitas sedang sampai dengan lebat disertai angin kencang terjadi di sekitar Cilacap.
Advertisement
Ia mengemukakan kelembaban udara mencapai hingga 95 persen. Sementara itu, peringatan dini gelombang tinggi, dikeluarkan Stasiun Meteorologi Cilacap. Gelombang berketinggian 2,5 meter hingga empat meter terjadi di perairan selatan Cilacap.
"Suhu udara diperkirakan sekitar 20 hingga 30 derajat celcius," ujar dia.
Teguh melanjutkan, saat ini dilaporkan terjadi badai 'Mirinae' di perairan sekitar Vietnam. Selain itu, tekanan rendah di Samudera Hindia bagian barat daya Pulau Sumatera berpeluang padanya angin kenang dan gelombang tinggi di Perairan Cilacap. "Kami keluarkan waspada gelombang tinggi yang terjadi hingga 12 jam ke depan," ucap Teguh.
Sementara itu, istri terpidana mati Zulfiqar, Siti mengatakan, untuk terakhir kalinya ia minta Jokowi agar memberi keadilan untuk suaminya. "Tolong...tolong...kami sudah meminta keadilan selama 15 tahun," kata Siti.
Ia mengatakan, Zulfikar bukan binatang. Ia meminta agar Jokowi berperikemanusiaan.
Saat ini Zulfikar sendiri diketahui dalam kondisi sakit. Ia bahkan menggunakan alat bantu pernafasan.
Saat sedang berbincang dengan wartawan, pasukan Brimob menendang mobil yang dikendarai Siti. Mereka meminta agar mobil cepat berlalu.