Ketua MPR: Dalam Keragaman Kita Harus Saling Menghormati

Keragaman budaya yang ada menurut Zulkifli Hasan justru harus dioptimalkan. Budaya daerah diakui sebagai sumber kekuatan.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Agu 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2016, 15:00 WIB
Keragaman budaya yang ada menurut Zulkifli Hasan justru harus dioptimalkan. Budaya daerah diakui sebagai sumber kekuatan.
Keragaman budaya yang ada menurut Zulkifli Hasan justru harus dioptimalkan. Budaya daerah diakui sebagai sumber kekuatan.

Liputan6.com, Jakarta Saat melakukan sosialisasi 4 Pilar pada ratusan anggota Forum Tionghoa Bersatu, 28 Agustus 2016, di Jakarta, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan sebagai warga negara Indonesia dari mana pun asalnya, apapun etnis dan agamanya, semua mempunyai hak yang sama.

"Hak kita tak boleh dihalang-halangi," ujarnya. Adanya persamaan hak inilah menurut Zulkifli Hasan sebagai wujud Indonesia sebagai NKRI.

Lebih lanjut dikatakan, sebagai bangsa yang mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika, apapun latar belakang orang, ia mempunyai kesempatan menjadi apapun yang sama peluangnya.

"Orang Tionghoa bisa menjadi wakil rakyat, kepala daerah, dan lain sebagainya," ujar Zulkifli Hasan. "Tak boleh melarang seseorang menjadi apapun," paparnya. Disebutkan memang ada daerah yang mempunyai keistimewaan dan kekhususan sehingga tak semua orang bisa menjadi kepala daerah di tempat itu.

Diakui Indonesia memang beragam, justru kalau sama menurut Zulkifli Hasan itu bukan Indonesia. Ditegaskan bahwa perbedaan itu bukan rasis.

"Kita boleh mengaku berasal dari salah satu etnis," paparnya. Keragaman budaya yang ada menurut Zulkifli Hasan justru harus dioptimalkan. Budaya daerah diakui sebagai sumber kekuatan.

"Kita beragam tetapi satu," ujarnya. Dalam keragaman itulah Zulkifli Hasan menegaskan kita harus saling respek dan menghormati satu sama lain.

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya