Gelar Latihan Perang, TNI AL Akan Tembakkan Rudal di Surabaya

Presiden Jokowi akan menyaksikan penembakan rudal dari atas KRI Banjarmasin 592.

oleh Muslim AR diperbarui 05 Sep 2016, 14:54 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2016, 14:54 WIB
Simulasi latihan gabungan antara TNI AL dengan angkatan laut Rusia dilakukan untuk melatih kemampuan masing-masing pasukan dalam menghadapi perompak di laut. (Antara).

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 7.558 personel TNI AL tengah menjalani latihan tempur di Surabaya dan perairan Banyuwangi, Jawa Timur. Latihan Armada Jaya XXXIV/16 tahun 2016, yang berlangsung sejak 1 September 2016 di Gedung E.H. Thomas Pusdiktek Kobangdikal Surabaya ini, mengajarkan prajurit AL teknik, taktik, dan strategi bertempur.

"Terbentuknya kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam operasi laut, terwujudnya kemampuan K4IPP (komando, kendali, komunikasi, komputer, intelijen, pengawasan dan pengintaian), terwujudnya doktrin operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi pendaratan administrasi, dan operasi pertahanan pantai," demikian penjelasan tertulis Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Senin (5/9/2016).

Latihan itu juga untuk menguji senjata miliki TNI AL. Rencananya, uji coba penembakan senjata rudal akan disaksikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Rudal rencananya akan ditembakkan dari KRI produksi dalam negeri yaitu KRI Banjarmasin 592. Penembakan rudal ini akan berlangsung pada puncak latihan.

Menurut Direktur Latihan Laksamana Muda TNI Tri Wahyudi Sukarno, pasukan Marinir yang berlatih terbagi dalam beberapa pelatihan.

"Ada 40 KRI disiapkan, 9 pesud dan sejumlah ranpur (Kendaraan Tempur) Marinir akan dikerahkan dalam latihan. Dari 7.558 itu, 800 personel terlibat Latposko dan 6.758 personel terlibat dalam Manlap (Manuver lapangan)," ujar Tri Wahyudi.

Dalam salah satu skenario latihan, sejumlah kapal perang jenis AT (angkut tank) mengangkut kendaraan tempur dan pasukan darat Marinir, didaratkan di pantai musuh untuk dikuasai kembali.

"Mereka harus profesional dan terukur dalam proses pengambilan keputusan militer, baik saat pelaksanaan operasi matra laut, kesiapan operasi serta keterpaduan komponen SSAT (sistem senjata armada terpadu)," jelas Tri.

Sementara dari Jakarta,  Kolinlamil Tanjung Priok mengirimkan seluruh staf Kogasratmin (Komando Tugas Pendaratan Administrasi) dari Kotama Kolinlamil.

"Anggota kita sudah ikut gladi, pelatihannya dari tanggal 1 sampai 12 September, mulai dari gladi sampai manlap (Manuver lapangan)," ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadipen) Kolinlamil Letkol (Laut) Bazisokhi Gea.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya