Rancangan APBD Perubahan DKI 2016 Turun Rp 4,93 T

Ahok menyatakan, penurunan APBD Perubahan dipengaruhi dua faktor

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Okt 2016, 18:54 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 18:54 WIB
Ahok
Sejauh ini Pemda DKI telah menyisir videotron-videotron yang lama dan habis masa kontraknya.

Liputan6.com, Jakarta - Rancangan APBD Perubahan 2016 yang diajukan Pemprov DKI Jakarta turun menjadi Rp 62,91 triliun. Jumlah ini turun sebesar 6,34 persen dibandingkan APBD DKI 2015 yang berjumlah Rp 67,16 trilun.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan, penurunan APBD Perubahan dipengaruhi dua faktor. Yang pertama disebabkan karena perubahan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).

"Silpa tahun 2015 yang digembar-gemborkan orang silpanya besar, itu salah," kata Ahok di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).

Diketahui, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta merilis silpa DKI ternyata sebesar Rp 4,93 triliun. Sementara itu, silpa yang telah diproyeksikan dalam APBD 2016 adalah sebesar Rp 7,93 triliun. "Nah di situ otomatis pemasukan uang dari silpa kurang," jelas Ahok.

Faktor kedua penurunan APBD Perubahan DKI 2016 adalah karena imbas dari pemotongan pajak reklame. Sebab sejak Pergub DKI Nomor 224 tahun 2015, Ahok sudah melarang perpanjangan izin reklame di baliho dekat trotoar.

"Kan kita juga enggak mau banyak reklame, bisa-bisa kita potong nih. Kita lebih baik enggak terima uang dari reklame dari pada nanti Jakarta jadi enggak bagus, nah kita harus sesuaikan," pungkas Ahok.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya