Penyebar Arahan Bohong Kapolri Terlacak

Kapolri menduga ada sejumlah pihak yang sengaja membuat keruh suasana menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Okt 2016, 13:17 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 13:17 WIB
20160819-Kapolri Temui Pimpinan dan Penyidik KPK
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengacungkan jempol saat memasuki mobil usai berkunjung di Gedung KPK, (19/8). Dalam kunjungannya Tito bertemu dan berbicara dengan pimpinan dan penyidik KPK. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Polri telah mengantongi beberapa penyebar kabar bohong mengenai slideshow Arahan Kapolri terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Penyidik Cyber Crime Bareskrim Polri tengah memprosesnya untuk menyiduk penyebar awal.

"Sudah, sudah ada beberapa yang ditemukan. Sekarang dalam proses. Ada di Sulsel, di Jabar, baru dua yang saya ingat. Ada lagi kalau enggak salah. Terus ada beberapa yang muncul lagi kita hunting terus," ujar Kepala Bareskrim Polri, Komjen Ari Dono Sukmanto, di Mabes Polri, Rabu (19/10/2016).

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga mengatakan hal yang sama. Selain itu, dia menegaskan tidak pernah memberi arahan seperti kabar yang beredar di media sosial.

"Sedang dilacak sama Tim Cyber Crime. Dan saya sudah jelas menyampaikan semuanya enggak benar. Sumbernya juga enggak jelas, jadi saya minta untuk tidak percaya," kata Tito di Wisma Bhayangkari, Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Dia pun mengungkap jajarannya sudah mengetahui penyebar berita bohong mengenai pemeriksaan terhadap mantan Ketua MPR Amien Rais. Berita bohong itu, kata dia, menyebar ke media sosial dari sebuah laman.

"Kemudian yang soal Pak Amien Rais itu juga dari medsos. Awalnya yang juga enggak jelas, maaf, dari www.lont*bola.com, mohon maaf ya. Memang seperti itu. Kita lagi lacak ini dari siapa ini," terang Tito.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menduga ada sejumlah pihak yang sengaja membuat keruh suasana menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.

"Ya mungkin sengaja ingin menyudutkan. Pelaku ini terancam Undang-Undang tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE)," tandas Tito.

Sebelumnya, pada Minggu 16 Oktober 2016 pagi beredar kabar bohong mengenai arahan Kapolri terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Kapolri sendiri sudah membantah kabar bohong tersebut.

Kabar itu muncul beserta slideshow berjudul bertajuk 'Arahan Kapolri' yang terdiri dari 14 poin yang berkaitan dengan Pilgub DKI 2017. Berita bohong itu juga membingkaikan wacana ada perintah akan diperiksanya Amien Rais yang ikut dalam aksi unjuk rasa.

Kabareskrim Komjen Ari Dono pun membantah pernah mendapatkan arahan seperti yang dikabarkan. "Saya dapat pastikan bahwa tidak ada arahan dari Kapolri seperti yang dikabarkan itu. Seluruh jajaran dan pejabat utama Mabes Polri juga jadi saksi bahwa saat pengarahan, tidak ada slideshow yang mengarahkan seperti itu," ucap Ari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin 17 Oktober 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya