Polri Berharap Solusi Terorisme di Sidang Umum Interpol

Bagi Indonesia, terorisme adalah isu sentral yang menjadi perhatian, utamanya setelah munculnya gerakan ISIS.

oleh Hanz Jimenez SalimDewi Divianta diperbarui 07 Nov 2016, 05:35 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 05:35 WIB
Sidang Umum Interpol di Bali
Sidang Umum Interpol di Bali, Minggu (6/11/2016). (Hanz Jimenez Salim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Nusa Dua - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan sejumlah agenda penting akan dibahas dalam Sidang Umum Interpol di Nusa Dua, Bali, mulai Senin 7 November ini.

Di antara isu yang akan dibahas adalah masalah terorisme dan illegal fishing.

"Fenomena ISIS tidak mudah bagi kita. Sejumlah warga kita bergabung dengan mereka yang berdampak bagi negara kita," kata Boy di Nusa Dua, Minggu 6 November 2016.

Bagi Indonesia, terorisme adalah isu sentral yang menjadi perhatian, utamanya setelah munculnya gerakan ISIS.

Boy berharap acara Interpol ini bisa jadi solusi masalah terorisme.

"Mudah-mudahan itu bisa menjadi gerakan konkret mengeliminir terorisme di Indonesia,"‎ ujar dia.

Sidang Umum Interpol akan berlangsung mulai 7 hingga 10 November 2016. 167 negara akan menghadiri acara yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) tersebut.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan menjadi keynote speaker bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Hingga kini, 826 delegasi telah hadir‎ yang terdiri dari 13 menteri dan 39 pejabat Kepala Kepolisian dari masing-masing negara. President of Interpol, Mireille Ballestrazzi dan Sekretaris Jenderal Interpol, Jurgen Stock telah hadir di Bali sejak dua hari lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya