Ketua DPR: Indonesia Sambut Positif Hasil Pemilu AS

Setnov menyatakan kemitraan komprehensif Indonesia-AS yang telah dibangun sejak 2010 dapat terus dijalankan pemerintahan Donald Trump.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Des 2016, 09:15 WIB
Diterbitkan 09 Des 2016, 09:15 WIB
20161209-Ketua DPR
Ketua DPR Setya Novanto menerima kunjungan kehormatan Pelaksana Tugas Duta Besar Amerika Serikat (Plt Dubes AS) untuk Indonesia, Mr Brian McFeeters.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR Setya Novanto menerima kunjungan kehormatan Pelaksana Tugas Duta Besar Amerika Serikat (Plt Dubes AS) untuk Indonesia, Brian McFeeters. Dalam pertemuan itu, Setnov menyambut baik hasil pemilu AS, seraya berharap hubungan bilateral kedua negara bisa terjalin lebih erat.

"Indonesia menyambut positif hasil Pemilu Presiden Amerika Serikat yang demokratis dan mengharapkan kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump," ujar Setya Novanto di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis 8 Desember 2016.

Setnov, begitu ia disapa, juga menyampaikan, kemitraan komprehensif Indonesia-Amerika Serikat yang sudah dibangun sejak 2010 ini dapat terus dijalankan pemerintahan Donald Trump.

"Bagi kami, AS adalah mitra penting untuk bidang perdagangan, misalnya total ekspor Indonesia ke AS pada 2015 sekitar US$ 16,24 miliar, sebagian besar adalah ekspor nonmigas sekitar US$ 15,03 miliar. AS saat ini masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas bagi Indonesia," papar dia.

Setnov menambahkan, meski sebelumnya sempat ada kekhawatiran di Indonesia ketika Donald Trump memenangkan Pemilu AS, namun ia tetap berprasangka baik bahwa Donald Trump akan tetap menjaga hubungan baik kedua negara.

"Tetapi kami berkeyakinan bahwa Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump akan tetap mempertahankan hubungan baiknya dengan Indonesia," ucap dia.

Hal penting lainnya yang juga disampaikan Setnov adalah keberhasilan Indonesia sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dalam menciptakan demokrasi yang relatif stabil. Ini hendaknya bisa dipahami pemerintahan Donald Trump sebagai soft power yang menginspiriasi dunia.

"Dalam konteks ini, AS dan Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga, dapat berkolaborasi mempromosikan nilai-nilai perdamaian yang membawa kesejukan bagi dunia," kata dia.

"Berkenaan dengan soal keamanan di kawasan, AS dan Indonesia kiranya juga dapat terus bekerja sama terutama dalam upaya pemeliharaan perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan," sambungnya.

Dalam kesempatan ini, Setya Novanto pun ingin menggarisbawahi bahwa kehadiran diaspora Indonesia di AS, dengan segala potensi yang dimilikinya, dapat diandalkan untuk turut memperkuat kerja sama Indonesia-Amerika Serikat.

"Diaspora Indonesia saat ini memberikan kontribusi yang positif, baik terhadap AS maupun Indonesia. Selain itu masalah tukar-menukar kemahasiswaan dan kualitas SDM," ujar Setnov.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya