Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya sangat kekurangan relawan, khususnya untuk menangani kejiwaan para pengungsi korban gempa Aceh.
Menurut dia, relawan kejiwaan saat ini masih sangat minim sehingga tidak dapat menangani jumlah pengungsi yang banyaknya mencapai ribuan.
Baca Juga
"Relawan yang khusus untuk menangani pengungsi, seperti untuk trauma healing masih kurang," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).
Advertisement
Selain itu, Sutopo mengungkapkan, relawan untuk menangani pengobatan tulang atau ortopedi juga masih sangat kurang. "Relawan ortopedi masih kurang dan relawan menangani dapur umum juga kurang," ungkap dia.
Sementara sarana untuk mandi, cuci, dan kakus (MKC) juga masih sangat dibutuhkan oleh para pengungsi korban gempa Aceh.
Gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR) mengguncang Pidie Jaya. Akibat gempa Aceh itu, 45.329 jiwa mengungsi.
Dari 45.329 jiwa pengungsi tersebut terdiri dari, 43.613 ada di Kabupaten Pidie Jaya, dan 1.716 di Kabupaten Bireuen.
Menurut Sutopo jumlah pengungsi itu selalu berubah-ubah karena masyarakat selalu datang dan pergi untuk mengecek tempat tinggalnya. Biasanya, pada malam hari jumlah pengungsi bertambah. Namun pada pagi sampai dengan sore, sering kali terjadi penurunan.