Liputan6.com, Semarang - Penyebab tergelincirnya pesawat Wings Air saat mendarat di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah masih dalam penyelidikan.
"Penyebab insiden ini masih dalam penyelidikan," kata Public Relations Manager Lion Air Group Andy M Saladin di Semarang, Minggu 25 Desember 2016.
Menanggapi adanya dugaan bahwa tergelincirnya pesawat Wings Air akibat patah as roda, Andy mengaku belum dapat memastikannya.
Advertisement
"(Berdasarkan penyelidikan sementara) tidak ada yang luka dan tidak ada roda yang patah," ujar dia seperti dilansir dari Antara.
Seorang penumpang pesawat Wings Air, Nur Rohmah (18) mengungkapkan, sempat terjadi guncangan keras saat pesawat mendarat.
"Setelah itu, posisi pesawat miring ke kanan dan sayap bagian kanan menghantam landasan hingga terlihat percikan api," kata warga Semarang itu.
Penumpang lainnya, Vindarin (50) mengaku mendengar suara keras seperti benda patah saat pesawat yang ditumpanginya mendarat.
"Mendengar suara seperti roda patah itu, para penumpang panik dan ketakutan hingga akhirnya bisa diselamatkan petugas," ujar dia.
Dalam keterangan tertulisnya, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, pesawat Wings Air ATR 72-600 dengan nomor penerbangan IW 1896 dengan registrasi PK WGW rute Bandung-Semarang mengalami "overshoot" atau keluar runway pada saat melakukan proses pendaratan di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
"Pada pukul 18.24 WIB, pesawat Wings Air IW 1896 dengan rute Bandung menuju Semarang mengalami overshoot di Semarang pada saat melalukan pendaratan. Cuaca pada saat melakukan pendaratan memang hujan tapi kita akan menuggu hasil lebih lanjut dari lembaga yan berwenang," kata dia.
Edward menambahkan, dalam penerbangan dengan Pilot in Command Capt George Tarun Rajan itu terdapat 68 penumpang dan empat kru yang semuanya dalam keadaan selamat dan saat ini penumpang telah dievakuasi ke terminal.