Top 3: Jejak Hitam Ramlan Butarbutar si Perampok Sadis Pulomas

Ramlan Butarbutar atau yang juga biasa disebut "kapten pincang" adalah otak di balik aksi pembunuhan sadis di Pulomas.

oleh Nanda Perdana PutraFernando Purba diperbarui 29 Des 2016, 22:03 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 22:03 WIB
20161228-Situasi Rumah Almarhum Dodi, Korban Pembunuhan Pulomas-Jakarta
Garis polisi di depan rumah mewah seorang arsitek bernama Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Kayuputih, Jakarta Timur, Rabu (28/12). Rumah tersebut merupakan TKP pembunuhan sadis yang menewaskan enam orang penghuni rumah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Di penghujung akhir tahun 2016, Tanah Air digemparkan dengan tragedi pembunuhan sadis yang dilakukan komplotan perampok di rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Belakangan diketahui, Ramlan Butarbutar atau yang juga biasa disebut "kapten pincang" adalah pemimpin dalam aksi keji tersebut. 

Dibantu tiga orang rekannya, Ramlan menyekap 11 orang penghuni rumah mewah itu di dalam kamar mandi berukuran 1,5x1,5 meter. Nahas, enam di antaranya meninggal dunia termasuk si pemilik rumah Dodi Triono, seorang pengusaha sekaligus arsitek.

Setelah ditelusuri, Ramlan Butarbutar adalah seorang residivis yang dalam setiap aksinya tidak akan segan melukai para korbannya. Ramlan cs kerap nongkrong di sekitar Bekasi dan Pulo Gadung. Mereka memang dikenal sebagai pelaku pencurian dengan kekerasan.

Jejak kejahatan Ramlan Butarbutar si pembunuh sadis Pulomas paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News.

Adanya kabar yang berembus bahwa para tersangka adalah pembunuh bayaran juga tak kalah diburu. Namun hal tersebut terbantahkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan. Ia menegaskan tragedi pembunuhan sadis di Pulomas murni perampokan.

Adalah Sheila Putri (9), yang menjadi saksi pertama dari pembunuhan sadis Pulomas yang memakan korban enam orang penghuni rumah di kawasan Pulomas, Jakarta Timur. 

Mendengar uara rintihan dari dalam kamar mandi, membuatnya segera bergegas ke pos keamanan kompleks perumahan sekitar.  

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. 3 Fakta Ramlan Butarbutar Si 'Kapten Pincang' Perampok di Pulomas

Sebelum menjalankan aksi rampok di Pulomas, Ramlan Butar-butar memiliki sejumah track record tindak kriminal. (Via: istimewa)

Ramlan Butarbutar tewas di tangan polisi setelah berupaya melawan petugas saat akan ditangkap. Dia menjadi incaran petugas terkait kasus perampokan dan pembunuhan di rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur.

Penangkapan komplotan perampok rumah mewah itu berlangsung setelah para korban dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Mereka dibekuk di Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, salah satu pembunuh Dodi Triono merupakan residivis kejahatan. Pelaku yang dimaksud adalah Ramlan Butarbutar, yang juga biasa disebut "kapten pincang".

Dari penelusuran Liputan6.com, terdapat fakta tentang Ramlan Butarbutar. Mulai dari aksi kejahatan hingga kehidupan kesehariannya.

Selengkapnya... 

2. Perampok Rumah Dodi di Pulomas Pembunuh Bayaran?

Garis polisi di depan rumah mewah seorang arsitek bernama Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Kayuputih, Jakarta Timur, Rabu (28/12). Rumah tersebut merupakan TKP pembunuhan sadis yang menewaskan enam orang penghuni rumah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Penyidik Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur. Kabar berembus bahwa para tersangka adalah pembunuh bayaran.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan para perampok masuk ke kediaman Dodi Triono dengan menanyakan kamar utama yang ditempati korban.

"Setelah aksi itu dilakukan, Dodi baru datang dan langsung dimasukkan juga ke kamar mandi," kata Iriawan.

Sebanyak 11 orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa kemarin.

Selengkapnya... 

3. Detik-Detik Terungkapnya Pembunuhan Sadis di Pulomas

Zanette Kalila Azaira (13) menangis histeris saat prosesi pemakaman jenazah korban pembunuhan Pulomas di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12). Belum diketahui motif peristiwa tersebut, apakah perampokan atau pembunuhan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Sheila Putri (9) tidak menyangka kedatangannya pada Selasa, 27 Desember pagi ke kediaman Dianita Gemma Dzalfayla (9) menjadi pertemuan terakhirnya dengan sahabat karibnya itu.

Tiba di kediaman berlantai dua di Jalan Pulo Mas Utara Raya, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur itu, Sheila curiga dengan kondisi pintu rumah yang tidak terkunci.

Hanya saja, tiba-tiba muncul suara rintihan dari dalam kamar mandi yang membuatnya panik dan lari keluar rumah untuk meminta bantuan.

Saksi mata lainnya, yakni Luthfi (28), yang merupakan warga setempat, mengaku turut datang ke lokasi pembunuhan sadis Pulomas. Dia dimintai tolong petugas keamanan bernama Evan Sandrego, yang mendapat laporan dari Sheila.

"Saya bawa semacam linggis dan kapak. Linggis tidak bisa. Baru bisa kapak saya hantem (dobrak pintu)," tutur Luthfi di lokasi kejadian, Selasa, 27 Desember 2016.

Selengkapnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya