Liputan6.com, Jakarta - Bayi perempuan ditemukan warga di tempat pembuangan sampah, RT 01 RW 13, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pagi tadi. Diduga, bayi berjenis kelamin perempuan tersebut hasil hubungan gelap yang dibuang kedua orangtuanya.
Kanit Binmaspol Polsek Bekasi Selatan Iptu Puji Astuti mengatakan, bayi malang tersebut ditemukan Mimin, warga setempat sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, ia tak sengaja mendengar suara tangis bayi itu saat hendak membuang sampah.
Baca Juga
"Pertama kali bayi tersebut ditemukan dalam keadaan telanjang, tanpa ada satu pun kain di badannya. Beruntung bayi perempuan masih hidup dan tampak sehat," ujar Puji kepada Liputan6.com, Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/1/2017).
Advertisement
Melihat kondisi bayi malang tersebut, pihak kepolisian pun segera membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, untuk perawatan intensif.
Menurut Puji, saat ditemukan bayi seberat 3.3 kilogram ini, masih tampak merah. Tali pusarnya pun telah terpotong rapi. Diduga, bayi malang ini dibuang tak berselang lama setelah dilahirkan.
"Kita belum tahu siapa orangtuanya, namun kita akan segera membuat laporan dan melakukan penyelidikan," ujar dia.
Bayi Sehat
Sementara, Elin, bidan yang pertama kali memeriksa bayi tersebut menuturkan, kondisi bayi ketika ditemukan dalam keadaan cukup sehat. Namun, bayi tersebut sedikit pucat dan tampak kedinginan.
"Bayi saat ditemukan masih banyak lemak, dan tali pusar masih menempel. Diperkirakan jaraknya sekitar delapan jam setelah dilahirkan," kata dia.
Elin menjelaskan, setelah dihangatkan dan diberi ASI warga, bayi tersebut terlihat bugar. Senyumnya pun ceria. Bahkan, tangan imut sang bayi tak henti menggapai semua warga yang mendekatinya.
"Kondisinya mulai sehat. Dia juga enggak nangis lagi," ucap dia.
Sejumlah warga juga memberikan nama baru kepada bayi lucu tersebut. Bayi ini diberi nama Putri Sholeha. Putri mempunyai arti anak raja dan perempuan. Sedangkan, Sholeha yang berarti anak baik.
"Kita berharap agar kedua orangtuanya dapat bertanggung jawab. Masa tega buang anak sendiri," ucap seorang warga.
Â