Pengurus Makam Mbah Priok: Ahok Tepati Janjinya

Surat keputusan penetapan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya religi merupakan wewenang Ahok.

oleh Ika Defianti diperbarui 17 Feb 2017, 22:01 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2017, 22:01 WIB
Ahok di Makam Mbah Priok
Ahok di Makam Mbah Priok

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Makam Mbah Priok Habib Hasan Alhadad sudah sepakat dengan Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta untuk menjadikan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya religi.

Perwakilan dari makam Mbah Priok, Eko Iswadi mengucapkan ucapan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena sudah menepati janjinya tersebut.

"Di mana penugasan pertama Pak Basuki sebagai gubernur, mau datang dan mau menepati janjinya," ucap Eko usai pertemuannya dengan Pemrov DKI di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).

Eko mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Ahok berharap dengan adanya cagar budaya ini, akan lebih mempermudah masyarakat yang ingin wisata religi.

"Konsep sudah ada, untuk pembentukan yayasan kita serahkan kepada Pak Basuki dan timnya," ujar dia.

Dia menegaskan, untuk surat keputusan penetapan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya religi merupakan wewenang dari Gubernur DKI Jakarta.

"Makam itu sudah milik Mbah Priok, Insya Allah dalam bulan ini sudah terlaksana. Nanti pihak gubernur yang ngomong," Eko menandaskan.

Ahok menyambangi kompleks Makam Keramat Habib Hasan Alhadad atau biasa dikenal dengan nama Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara pada Selasa sore, 14 Februari 2017. Kedatangan Ahok disambut Habib Abdullah bin Abdurrahman Alaydrus atau Habib Sting. Di kompleks makam itu, Ahok sempat berdoa dan minta didoakan.

Sekda DKI Saefullah pada Selasa 14 Februari mengatakan, lahan makam memiliki status tidak jelas. Beberapa informasi juga menunjukkan kalau Makam Mbah Priok berada di atas tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Dia menyatakan, Ahok berkeinginan sudah ada MoU antara Pelindo dan Yayasan Mbah Priok sehingga makam tersebut menjadi wisata religi. Nantinya, di sekitar kompleks itu, dibuatkan tempat parkir, masjid, dan wisata kuliner.

Sementara itu, Ahok sendiri mengaku akan mengurus izin pada Pelindo agar tanah itu dapat dimanfaatkan untuk fasilitas umum seperti parkir dan masjid.

"Mau kita tanya Pelindo bisa enggak bangun fasum (fasilitas umum), fasos (fasilitas sosial) tempat parkir masjid. Kita juga mesti tegas supaya masalahnya selesai. Sayang kan ada tanah terbengkalai, kita (bisa) manfaatin buat parkir. Itu tujuan wisata religi yang baik," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa pagi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya