Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri terus memburu tersangka lain atas kasus dugaan monopoli cabai.
Menurut Kasubdit Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Kombes Hengki Haryadi, pihaknya menduga ada tersangka lainnya dalam perkara tersebut.
Baca Juga
"Kita baru tentukan dua tersangka, kurang lebih 9 (tersangka), termasuk yang di bawahnya, ini pengepul yang bermain," kata Hengki di Bareskrim Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2017).
Advertisement
Hengki menambahkan, penetapan tersangka terhadap dua orang pengepul cabai SJN dan SNO merupakan pintu masuk untuk mengungkap adanya pihak-pihak lain yang terlibat dalam monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan tindak pidana perdagangan cabai rawit merah.
"Ini pintu masuk atau entry point. Yang kami analiasis ada lebih dari 2 tersangka," ucap Hengki.
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri membongkar praktik curang atas fenomena mahalnya harga cabai rawit merah di pasaran. Ternyata ditemukan adanya dugaan monopoli dan persaingan usaha pada fenoma ini.
Alhasil, polisi menangkap dua orang tersangka yakni SJN dan SNO selaku pengepul cabai.
Dari tangan kedua tersangka, polisi mengamankan beberapa barang bukti di antaranya dokumen penjualan, dokumen pembelian, dokumen pembayaran. Kedua pelaku dikenakan UU RI Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan UU RI Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.