PBNU Serukan Warga Nahdliyin Gelar Salat Gaib untuk Hasyim Muzadi

PBNU telah menginstruksikan kepada seluruh warga NU untuk menggelar salat gaib dan membaca tahlil untuk almarhum.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 16 Mar 2017, 11:55 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 11:55 WIB
20160704-Penetapan 1 Syawal PBNU-Jakarta-Helmi Afandi
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini saat menggelar konferensi pers penetapan 1 Syawal 1437 H, Jakarta, Senin (5/7). Keputusan PBNU selaras dengan pemerintah yang menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada Rabu 6 Juli 2016. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Nahdlatul Ulama (NU) kehilangan salah satu ulamanya, KH Hasyim Muzadi. Mantan Ketua Umum PBNU itu meninggal dunia di Malang, Jawa Timur, pada Kamis pagi sekitar pukul 6.15 WIB.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh warga NU atau nahdliyin untuk menggelar salat gaib dan membaca tahlil untuk almarhum. Hal itu disampaikan Helmy di sela-sela acara Silaturahim Nasional Alim Ulama Nusantara di Ponpes Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah.

"PBNU telah menyampaikan surat kawat kepada seluruh jajaran pengurus wilayah, cabang, ranting, sampai anak ranting untuk melaksanakan salat gaib sekaligus menyelenggarakan tahlil dan membaca doa-doa mudah-mudahan almarhum almaghfurlah KH Hasyim Muzadi diberikan khusnul khatimah," ujar Helmy di Rembang, Kamis (16/3/2017).

Mewakili PBNU, Helmy menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya KH Hasyim Muzadi. Bagi Helmy, Kiai Hasyim bukan hanya sebagai ulama bagi umat Islam, tapi juga menjadi bapak bangsa yang selalu memberikan inspirasi-inspirasi, terutama dalam hal ukhuwah atau persaudaraan.

"Bukan saja sesama umat Islam, tetapi Beliau selalu mengatakan bagaimana kita senantiasa mengokohkan persaudaraan kita antaragama, budaya, golongan sebagai identitas dari membangun kehidupan sebuah bangsa," tutur dia.

Ia berharap, apa yang dilakukan sang kiai selama hidupnya dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilanjutkan oleh seluruh warga NU sebagai generasi penerusnya.

"Kami berharap mudah-mudahan apa yang menjadi tauladan Beliau dapat diteruskan oleh para kader NU dan para pengurus NU," ucap Helmy.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Hasyim Muzadi wafat pada usia 73 tahun. Kiai NU itu mengembuskan napas terakhirnya di Malang, Jawa Timur pada Kamis pagi pukul 06.15 WIB.

Hasyim Muzadi yang lahir di Bangilan, Tuban pada 8 Agustus 1944 merupakan tokoh Islam Indonesia. Ia pernah menjabat ketua umum Nahdlatul Ulama 1999-2010 menggantikan posisi Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Hasyim dikenal sebagai sosok kiai yang memosisikan dirinya sebagai seorang pemimpin. Selain sebagai ulama, dia juga dikenal sebagai seorang nasionalis dan pluralis.

Kamis siang, rencananya jenazah almarhum akan disalatkan di Pesantren Al-Hikam, Depok. Almarhum KH Hasyim Muzadi merupakan pendiri Pesantren Al-Hikam di Malang dan Depok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya