Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Wapres JK enggan berspekulasi terkait hubungan Jakarta dengan Pemerintah Pusat selepas Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Apalagi Anies Baswedan yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), memenangkan Pilkada DKI versi hitung cepat lembaga survei.
Baca Juga
Jusuf Kalla menjelaskan, semuanya masih menunggu penetapan resmi dari KPU DKI Jakarta.
Advertisement
"Saya kira, hubungan itu nanti sudah jelas, kalau Anies sudah ditetapkan oleh KPU. Baru dia bisa mengadakan pembicaraan-pembicaraan formal dengan Presiden," kata Jusuf Kalla di kantornya, Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Hubungan Gubernur dengan pemerintah pusat, jelas dia, bukan hal yang khusus dan biasa. Artinya hubungan itu sama seperti pemimpin daerah lainnya.
"Gubernur, hubungan biasa. Gubernur itu wakil pusat," ucap Jusuf Kalla.
Karena itu, ia mengatakan, dalam waktu dekat ini, Anies Baswedan belum pantas bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab status Anies masih belum resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau sekarang kan (Anies) masih calon gubernur belum gubernur, belum terpilih (resmi)," pungkas Kalla.
Sebelumnya calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla pascamemenangkan Pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat pada Kamis 20 April 2017. Anies mengatakan, pertemuan itu hanya silaturahmi.
"Silaturahmi biasa. Pak JK bukan orang lain. Beliau orangtua kita dan hubungannya panjang. Saya ketemu ya sebagai pribadi saya dan dengan pribadi Pak JK. Karena itu di rumahnya, sarapan pagi," ujar Anies Baswedan saat ditemui di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu, 21 April 2017.