Kang Dedi Serukan Toleran dan Intoleran Tidak Masuk Ranah Politik

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi menyerukan sudah saatnya toleransi digunakan untuk meraih kesejahteraan.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 25 Mei 2017, 12:53 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2017, 12:53 WIB
Kang Dedi Serukan Toleran dan Intoleran Tidak Masuk Ranah Politik
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi menyerukan sudah saatnya toleransi digunakan untuk meraih kesejahteraan.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 100 orang peserta yang berasal dari 25 Negara berbeda hari Senin (22/5) lalu berkumpul di Kabupaten Purwakarta dalam acara bertajuk World Tolerance Conference (WTC). Acara yang akan dihelat selama tiga hari ini mengagendakan sharing and hearing tentang kehidupan toleransi di berbagai negara untuk perdamaian dunia.

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi saat membuka acara tersebut di Aula Janaka, kompleks Setda Purwakarta mengatakan bahwa toleransi tidak boleh dibicarakan hanya dalam konteks keyakinan. Lebih dari itu, menurut dia, sudah saatnya toleransi digunakan untuk meraih kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Kedua hal di atas menurut pria yang menerima penghargaan sebagai Tokoh Bhinneka Tunggal Ika oleh Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) dan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara tersebut menimbulkan sikap-sikap intoleran dalam kehidupan sehari-hari.

“Toleran dan Intoleran itu jangan dibawa ke ranah politik. Kalau seperti itu, maka hanya akan menjadi komoditas isu. Ini sama sekali tidak etis. Seharusnya, toleransi digunakan sebagai jalan menuju kesejahteraan,” ungkapnya.

Secara teknis, Dedi memberikan contoh sederhana. Tokoh lintas Agama dapat membuat gerakan untuk kemajuan masyarakat dan pengentasan kemiskinan, sehingga tidak lagi melulu berbicara pada ranah perbedaan tafsir keberagamaan yang mengundang polemik publik.

“Komitmen yang hari ini harus dibangun adalah soal rasa kemanusiaan, menyayangi orang miskin,” katanya menegaskan.

Salah seorang delegasi asal Azebaijan Ruslan Nasibov mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat ini. Selain karena kegiatan World Tolerance Conference ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Asia Tenggara, ia juga mengaku dapat belajar tentang toleransi yang sudah diterapkan di negara lain.

“Saya sebelumnya mendengar tentang Purwakarta dari media. Kehidupan toleransi di sini tumbuh dengan subur, saya berharap bisa belajar,” ucapnya.

Jurnalis asal Inggris Imdad Hussain Shezad pun menyatakan hal yang sama. Ia terkagum dengan kebijakan Pemkab Purwakarta yang menyediakan ruang ibadah bagi seluruh Agama di sekolah yang ada di Kabupaten ini.

“Dunia harus tahu apa yang sedang terjadi di Purwakarta, saya mendukung dan mengapresaisi, seluruh Agama mendapatkan tempatnya disini,” ungkap Imdad.

Negara yang menjadi peserta dalam kegiatan World Tolerance Conference ini diantaranya, Azerbaijan, Tunisia, Kazakstan, Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia sebagai tuan rumah.

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya