Polisi Uji Sampel DNA Keluarga Terduga Teroris Kampung Melayu

Sejumlah dokumen, kartu keluarga, KTP, buku, ransel, sepatu, dan kaos seperti untuk latihan militer ikut disita polisi.

oleh Arya Prakasa diperbarui 25 Mei 2017, 18:21 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2017, 18:21 WIB
20170526-Lokasi Bom Kampung Melayu Jadi Tontonan Warga-Fanani
Aparat kepolisian memasang garis polisi di lokasi ledakan bom Kampung Melayu, Kamis (25/5). Lokasi terjadinya ledakan bom dipadati warga untuk berfoto dan melihat langsung peristiwa yang menewaskan tiga polisi tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bandung - Polisi sudah mengantongi dua inisial terduga teroris bom Kampung Melayu. Meski demikian, kepolisian masih memastikan kedua terduga tersebut melalui uji sampel DNA.

"Kita minta keterangan dan ambil sampel DNA untuk membuktikan apakah memang betul. Meskipun sudah mengakui itu anaknya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus, di Bandung, Kamis (25/5/2017).

Dua inisial tersebut salah satunya adalah INS, warga Gang Warta, Jalan Cibangkong, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Polisi telah membawa istri dan dua anaknya untuk dimintai keterangan dan uji DNA. Kediamannya INS telah digeledah dan mencari barang bukti terkait teror Kampung Melayu.

Sejumlah dokumen, kartu keluarga, KTP, buku, ransel, sepatu, dan kaos seperti untuk latihan militer ikut disita polisi.

"Orangtua dari INS, bapak dan ibu sudah diperiksa dan ambil sampel DNA," kata Yusri.

Sementara pelaku lainnya berinisial AS, warga Kampung Ciranji, RT 04/05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.

Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur diguncang ledakan bom. Polisi menduga pelaku bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur berjumlah dua orang. Mereka pun tewas seketika pada saat kejadian ledakan bom Kampung Melayu pada Rabu 24 Mei 2017 malam.

Tiga polisi gugur dalam serangan teror bom Kampung Melayu tersebut. Mereka yang gugur itu adalah Britu Anumerta Ridho Setiawan, Briptu Anumerta Taufan Tsunami, dan Briptu Imam Gilang Adinata. Ketiganya gugur terkena ledakan bom di tengan pengamanan pawai obor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya