Dituding Jadi Dalang Order Fiktif Gojek, Begini Respons Arti

Wanita yang diketahui bernama Arti itu menduga, order palsu tersebut memang berasal dari ponsel miliknya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Jul 2017, 14:59 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2017, 14:59 WIB
Kantor Gojek di Kawasan Kemang, Jakarta
Kantor Gojek di Kawasan Kemang, Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Lini massa dihebohkan dengan cerita teror oder makanan fiktif via GoJek yang menimpa pegawai bank, Julianto dan petugas PPSU, Ahmad Maulana alias Dafi. Keduanya, menuding Sugiarti atau Arti sebagai dalang dari teror ini.

Saat dikonfirmasi Liputan6.com, Arti membantah semua tudingan itu. Ia menyebut, tidak pernah terlibat dalam teror order makanan palsu itu.

"Sumpah demi Allah SWT, saya tidak pernah pesan (order palsu)," tegas Arti, Minggu (9/7/2017).

Arti memang mengenal Julianto maupun Dafi. Keduanya sempat memiliki hubungan spesial dengan Arti. Tapi, hubungan Arti dengan Julianto dan Dafi kandas di tengah jalan.

Ia menduga, order palsu itu memang berasal dari ponsel miliknya. Tapi, ponsel itu telah hilang pada 7 Juni 2017.

"HP saya hilang 7 Juni 2017," ungkap dia.

Awalnya, dia membiarkan saja ponselnya hilang. Tapi, karena ada masalah ini, dia berniat melaporkan kehilangan ponsel ke polisi. Dengan begitu, dia tidak lagi dituding menjadi dalang order palsu kepada kedua mantan kekasihnya itu.

"Saya mau lapor kejadian HP hilang biar masalah ini tidak berlarut-larut, cepat clear," ucap Arti.

 

Saksikan video di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya